Penelitian ini menemukan bahwa peserta lebih menghargai lagu yang kaya emosi meskipun memiliki kelemahan teknis dibandingkan dengan lagu yang kurang memiliki kedalaman emosi namun terdengar lebih baik secara teknis.
Para peneliti juga menemukan bahwa lagu yang memicu perasaan keterhubungan emosional lebih disukai oleh peserta.
Namun, apakah lagu tersebut membangkitkan atau memperburuk suasana hati seseorang tergantung pada pengalaman individu.
Lagu dapat menciptakan rasa keterhubungan tanpa memperdulikan suasana hati saat itu.
Lagu sedih terkadang dapat memicu emosi yang tidak nyaman seperti nostalgia dan kerinduan, tetapi juga dapat membantu individu menghadapi perasaan-perasaan tersebut.
Lagu sedih juga dapat memberikan pengalaman yang mirip dengan percakapan yang tulus dengan orang lain.
Namun, penelitian menunjukkan bahwa pada individu yang mengalami depresi klinis, lagu dapat mempengaruhi mereka dengan cara yang berbeda.
Orang yang mengalami depresi sering kali tidak dapat memotivasi dirinya sendiri dan merasa kehilangan motivasi.