Sebelum Fungsi Ginjal Rusak, Segera Jauhi 10 Makanan Berikut Ini Kata Dokter Ema Surya Pertiwi

- 4 Oktober 2022, 22:00 WIB
Jika fungsi ginjal tidak ingin rusak, dr. Ema Surya Pertiwi menyarankan untuk tidak mengonsumsi 10 jenis makanan ini.
Jika fungsi ginjal tidak ingin rusak, dr. Ema Surya Pertiwi menyarankan untuk tidak mengonsumsi 10 jenis makanan ini. /tangkapan layar YouTube Emasuperr

POTENSI BISNIS - Jika fungsi ginjal tidak ingin rusak, dr. Ema Surya Pertiwi menyarankan untuk tidak mengonsumsi 10 jenis makanan ini.

Menurutnya, 10 jenis makanan ini jika terus-terusan dikonsumsi maka dapat merusak fungsi ginjal.

Maka dari itu, dr. Ema Surya Pertiwi menyarankan untuk menghindari dan tidak mengonsumsi 10 jenis makanan ini agar ginjal berfungsi secara baik.

Diketahui, ginjal merupakan satu di antara organ bagian dari tubuh manusia yang berbentuk seperti kacang terletak di area punggung bagian bawah.

Baca Juga: Tes Psikologi: Apakah Anda Obsesif atau Tidak? Gambar Pertama Dilihat akan Mengungkapnya

Organ ini berfungsi untuk membersihkan darah dari senyawa beracun pada tubuh sebelum akhirnya dialirkan ke seluruh tubuh.

Setelah itu, segala hal yang perlu dibuang tersebut kemudian dikeluarkan melalui urin.

Namun, ketika fungsi ginjal terganggu, maka akibatnya bisa menimbulkan beragam komplikasi, seperti seperti anemia, gangguan elektrolit, hingga penumpukan racun.

Sebelumnya diberitakan Portal Sulut dalam artikel berjudul "Jika Ginjal Ingin Berfungsi Terus, Hindari 10 Makanan Perusak Ginjal, Kata dr. Ema Surya Pertiwi".

Agar ginjal selalu berfungsi baik, dr. Ema Surya Pertiwi mengatakan ada jenis makanan tertentu yang bisa meningkatkan kerusakan ginjal dengan cepat.

Lantas makanan apa sajakah itu?

Dilansir Portal Sulut dari channel emasuperr,pada tanggal 27 September 2022.

1. Makanan tinggi sodium atau natrium

Contohnya: seperti makanan yang terlalu asin, keripik, makanan kalengan makanan olahan kentang goreng, mi instan, bumbu-bumbu instan itu semua tinggi akan natrium.

Baca Juga: Live Streaming Ikatan Cinta: Bukan Aldebaran, Nino Justru Hadir di Pentas Seni Reyna, Andin Ngamuk

Kalian bisa melihat kadar natrium di bagian kemasan makanan, natrium klorat sendiri itu bisa meningkatkan penyerapan cairan pada tubuh.

Yang menyebabkan tubuh mengalami ketidakseimbangan cairan maupun elektrolit.

Selain itu, bisa meningkatkan tekanan darah dan kelebihan natrium, bisa meningkatkan pengeluaran kalsium pada tubuh.

Yang jika terlalu berlebihan, akan mengendap di dalam ginjal dan meningkatkan resiko batu ginjal.

2. Makanan tinggi protein

Diet tinggi protein itu terbukti bagus sekali untuk membantu menurunkan berat badan, menjaga kesehatan jantung untuk menstabilkan gula darah.

Namun ternyata, jika dilakukan secara berlebihan dan berkepanjangan protein sendiri ketika dipecah, itu akan terbentuk Urea dan Kreatinin zat.

Sisanya itu, tidak bisa diserap oleh tubuh dan harus disaring dan dikeluarkan melalui ginjal, dimana jika itu berlebihan akan meningkatkan kinerja ginjal untuk menyaring urea maupun Kreatinin tersebut.

Baca Juga: Tes Psikologi: Wanita Mana Pemilik Koper pada Gambar? Cari Tahu Kepribadian Anda yang Sebenarnya

Selain itu, protein biasanya dihasilkan dari hewan-hewan maupun tumbuhan-tumbuhan yang tinggi akan asam urat.

Dimana asam urat yang terlalu tinggi, jika menumpuk akan meningkatkan resiko munculnya batu ginjal dan makanan tinggi protein sendiri biasanya tinggi akan fosfor yang juga meningkatkan risiko batu ginjal

Akibat fosfor, makanya jika kalian ingin melakukan diet tinggi protein, boleh sah-sah saja.

Namun disarankan tidak dilakukan berkepanjangan dan berlebihan tidak lebih dari 6-8 Minggu.

Karena ketika seseorang diet, protein lebih dari 8 minggu itu bisa meningkatkan ekskresi urea maupun Kreatinin pada ginjal yang menjadi penanda dari kerusakan ginjal.

3. Tinggi gula gula

Seharusnya diserap sepenuhnya oleh tubuh, sehingga ginjal mengeluarkan gula, itu berarti sudah ada tanda kerusakan pada ginjal atau kita sebut sebagai nefropati diabetik.

Adanya kerusakan pada ginjal, akibat gula berlebihan yang harus disaring dan tidak bisa diserap oleh ginjal.

Sehingga perlu dikeluarkan melalui urin oleh karena itu, sangat disarankan untuk membatasi asupan gula, jangan berlebihan.

Baca Juga: Tes Psikologi: Anjing atau Tangan? Objek Pertama Dilihat Ungkap Anda Ambisius atau Konformis

Gula itu ada di banyak makanan dan minuman yang tidak kita sadari.

4. Tinggi oksalat

Jika terlalu berlebihan oksalat, akan mengendap di dalam ginjal dan meningkatkan resiko munculnya batu ginjal.

Akibat oksalat, beberapa makanan.

Contohnya: seperti teh hitam, Sayuran berwarna hijau, kacang-kacangan dan masih banyak lagi makanan tinggi oksalat lainnya.

Boleh sekali untuk mengonsumsi makan-makanan ini, namun jangan berlebihan.

5. Makanan tinggi fosfor

Makanan tinggi fosfor seperti, Produk susu, protein hewani, minuman bersoda, berwarna hitam itu tinggi akan fosfor jika dikonsumsi dalam batas yang wajar tidak ada masalah pada tubuh.

Karena tubuh juga membutuhkan fosfor namun, jika dikonsumsinya berlebihan maka fosfor yang menumpuk di dalam tubuh bisa meningkatkan resiko batu ginjal.

6. Konsumsi terlalu tinggi vitamin

Tubuh sendiri membutuhkan asupan vitamin untuk membantu kesehatan namun, jika vitamin itu dikonsumsi secara berlebihan dosisnya tidak bisa diserap oleh tubuh.

Maka dari itu, harus dengan terpaksa dikeluarkan melalui ginjal, dan ada beberapa jenis vitamin yang ternyata terbukti dapat memberatkan kinerja ginjal dan meningkatkan kerusakan ginjal.

Contohnya: seperti vitamin A, dimana vitamin A ini bisa menyebabkan toksisitas dan memberatkan penyaringan ginjal berlebihan.

Vitamin C itu, ketika dimetabolisme akan menjadi oksalat.

Oksalat akan menumpuk dan meningkatkan resiko munculnya batu ginjal.

Serta vitamin D, dimana ketika tubuh terlalu banyak vitamin D, akan meningkatkan pengeluaran kalsium pada darah.

Yang menyebabkan hiperkalsemia, hiperkalsemia ini jika disaring berlebihan pada ginjal akan menumpuk dan meningkatkan resiko munculnya batu ginjal

Sangat tidak disarankan untuk mengkonsumsi vitamin secara berlebihan, karena tidak ada efeknya juga oleh tubuh.

Dan tidak bisa diserap dan akan dikeluarkan oleh ginjal dalam bentuk urine.

7. Anabolik steroid

Anabolik steroid ini, sangat banyak sekali digunakan oleh atlet binaragawan maupun orang-orang yang sering olahraga gym.

Dan ternyata, penggunaan anabolik steroid jika dilakukan secara berlebihan itu bisa meningkatkan laju penyaringan ginjal.

Jadi tidak bisa diserap oleh tubuh dan pemecahannya bisa meningkatkan zat-zat sisa protein.

Kadar Kreatinin nitrogen dan asam urat pada tubuh, bisa meningkatkan resiko kerusakan pada ginjal.

8. Lombinasi antara kafein dan taurin

Kafein sendiri, jika dikonsumsi secara wajar itu tidak terbukti merusak ginjal jadi aman saja.

Namun ketika kafein dikombinasi dengan taurin, banyak ditemukan di minuman berenergi, ternyata kombinasi kafein maupun taurin jika diminum secara berlebihan itu bisa meningkatkan aliran darah sistolik maupun diastolik.

Meningkatkan kinerja jantung dan meningkatkan diuretik atau pengeluaran cairan akibat kafeinnya.

Beberapa kasus bisa meningkatkan resiko munculnya gagal ginjal akut.

Oleh karena itu, jika kalian ingin mengkonsumsi minuman berenergi boleh-boleh saja namun jangan terlalu berlebihan.

9. Obat nefrotoksik

Jadi ternyata ada banyak sekali obat yang zat sisanya tidak bisa diserap oleh tubuh.

Sehingga harus dibuang melalui ginjal, makanya sangat disarankan jika kalian mengkonsumsi obat-obatan terutama dalam dosis tinggi dan jangka waktu yang lama.

Harus dicari tahu efek samping jangka panjangnya, di dalam tubuh jika memang efek positifnya lebih banyak di dalam tubuh.

Maka sangat baik untuk dilanjutkan misalnya, seperti obat-obatan yang menangani penyakit kronis, jadi jika obatnya tidak diminum maka penyakit kronisnya akan semakin parah.

Namun jika obatnya diminum akan mengganggu kesehatan ginjal biasanya dokter akan memberikan solusi agar obat-obatan itu bisa diminum.

Namun, tetap menjaga kesehatan ginjal yang jadi masalah adalah, ketika kita mengkonsumsi obat-obatan yang nefrotoksik itu, tanpa sepengetahuan dokter.

Misalnya seperti obat penghilang nyeri, secara berkepanjangan bisa 1 minggu, 2 minggu dikonsumsi dan ternyata obat-obatan ini adalah obat-obatan nefrotoksik yang bisa meningkatkan resiko kerusakan ginjal.

Selain obat-obatan ada juga jamu-jamuan yang ternyata berisi zat-zat kimia seperti, steroid anti nyeri yang dikatakan seperti jamu padahal isinya zat kimia.

Itu juga bisa meningkatkan resiko kerusakan ginjalnya.

10. Ramuan dari bahan-bahan Natural

Itu ternyata ketika dikonsumsi tanpa takaran yang jelas, bisa meningkatkan resiko munculnya gagal ginjal akut.

Selain itu, ada beberapa makanan yang ketika dikonsumsi secara berlebihan misalnya, karena suka.

Contohnya; seperti jengkol, belimbing, maupun empedu ikan dan Empedu ular.

Beberapa kasus, ketika mengkonsumsi makanan ini secara berlebihan itu bisa meningkatkan resiko munculnya kerusakan ginjal atau gagal ginjal akut.

Makanya sangat disarankan untuk memperhatikan asupan makanannya, jangan berlebihan karena segala sesuatu yang berlebihan rentu saja tidak baik.

Demikianlah ulasan tentang, jika ingin ginjal sehat, hindari 10 makanan perusak ginjal.*** Jaka Prasojo/ Portal Sulut

Editor: Sihab Ulumudin

Sumber: Portal Sulut


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah