Jarang Diketahui, Selain Berdampak Negatif, Ternyata Rokok dan Kopi Ada Nilai Positifnya Kata Zaidul Akbar

- 26 September 2022, 20:05 WIB
dr. Zaidul Akbar mengungkap selain berdampak negatif, ternyata rokok dan kopi punya nilai posirifnya.
dr. Zaidul Akbar mengungkap selain berdampak negatif, ternyata rokok dan kopi punya nilai posirifnya. /YouTube dr Zaidul Akbar

POTENSI BISNIS - Pakar kesehatan herbal sekaligus pendakwah, dr. Zaidul Akbar mengungkap selain berdampak negatif, ternyata rokok dan kopi punya nilai posirifnya.

Menurutnya, kopi dan rokok yang mungkin kita ketahui berdampak negatif, namun kenyataannya ada nilai positif yang terkandung di dalamnya.

Seperti yang diketahui, menikmati secangkir kopi sambil merokok adalah satu di antara kebiasaan yang kerap dilakukan untuk mengisi keseharian.

Baca Juga: CERDAS, Aldebaran Umpankan Elsa Demi Meringkus Agus Rimba, Mantan Napi Kena Jebakan Suami Andin, Ikatan Cinta

Bukan rahasia lagi jika kopi dan rokok bisa menyebabkan kecanduan.

Banyak para penikmat kopi yang sulit menjalani hari dengan bergairah dan semangat jika belum menikmati secangkir kopi serta sebatang rokok.

Minum kopi setiap hari masih tergolong aman jika dalam takaran yang wajar.

Tetapi jika berlebihan, tentu akan berdampak buruk pada kesehatan.

Di sisi lain, merokok biasanya menjadi kebiasaan sehari-hari sebagai pelepas stres.

Rokok dapat memberikan efek euforia berupa relaksasi, namun hanya bersifat sementara.

Merokok terbukti mendatangkan dampak buruk bagi kesehatan, karena mengandung berbagai zat kimia yang berbahaya bagi tubuh.

Baca Juga: Masih Muda Tapi Penglihatan Sudah Buram, Ikuti Tips Sederhana Berikut Atasi Mata Minus Kata Zaidul Akbar

Menikmati secangkir kopi sambil merokok secara terpisah saja bisa menyebabkan gangguan pada kesehatan. Apalagi jika keduanya dikonsumsi secara bersamaan.

Tetapi jangan salah, minum kopi juga ada positifnya. Begitu juga dengan menghisap roko atau nikotin.

Menurut dr Zaidul Akbar dalam unggahan di Instagramnya, mengatakan jika orang yang minum kopi dan menghisap rokok, bawaannya tidak merasa lapar atau malas untuk makan.

“Dua bahan tersebut akan memicu pengeluaran insulin, sehingga seakan-akan tubuh sedang banyak glukosa, karena insulin dikeluarkan tubuh untuk memasukkan glukosa ke dalam sel,” tulis dr Zaidul Akbar yang dikutip PotensiBisnis.com dari Instagram @zaidulakbar.

Dr Zaidul Akbar pun menyederhanakannya dalam bahasa yang lebih mudah.

Minum kopi merupakan pilihan tepat karena terdapat kandungan lemak-lemak yang ingin dirontokkan tubuh.

“Kopi beneran dan tanpa gula, dengan catatan tidak berlebihan dan sesuaikan dengan kondisi tubuh,” tulis dr Zaidul Akbar.

Baca Juga: Tes IQ: Uji Ketajaman Mata Anda, Coba Temukan Tiga Stroberi Berbeda pada Gambar dalam 5 Detik

Tetapi dr Zaidul Akbar juga menyampaikan sisi negatif dari kopi dan rokok.

“Yang jadi masalah jika terus-terusan kafein dan nikotin ini masuk, tubuh seperti sedang dikecoh seakan-akan tubuh sedang banyak glukosa. Lama-lama, ya jadi kacau semua sistemnya,” jelas dr Zaidul Akbar.

“Apalagi jika ngopinya pakai gula pasir, sudah banjir gula, banjir insulin pula. Dari satu bahan tersebut akan menstimulasi hormon baru untuk keluar, yaitu endorfin alias hormon kenikmatan,” tulis dr Zaidul Akbar.

Jika dengan banyaknya insulin dan glukosa tadi, sejatinya mereka dikeluarkan ketika ada makanan masuk.

Maka lama-kelamaan akan terjadi kekacauan pada sistem tubuh secara umum.

Jadi intinya menikmati kopi boleh atau roko boleh saja, asal tidak dibuat sebagai syarat untuk hidup bahagia.

“Bahagia itu kalau bisa banyak berbuat baik dan taat perintah Allah,” tulis dr Zaidul Akbar.***

Editor: Sihab Ulumudin

Sumber: Instagram @zaidulakbar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah