Waspada, Jenis Buah dan Sayur yang Mengandung Racun Mematikan, dr Ema Surya Pertiwi Kasih Peringatan!

- 11 September 2022, 21:48 WIB
Waspada, Jenis Buah dan Sayur yang Mengandung Racun Mematikan, dr Ema Surya Pertiwi Kasih Peringatan!
Waspada, Jenis Buah dan Sayur yang Mengandung Racun Mematikan, dr Ema Surya Pertiwi Kasih Peringatan! /Unsplash/Zlatko Đurić/

POTENSI BISNIS - Waspada dan hindari segera jenis buah dan sayur yang mengandung racun mematikan.

Buah dan sayur ternyata bisa mengandung racun mematikan.

Siapa sangka sayur dan buah yang sering dibicarakan dalam forum kesehatan itu bisa mematikan.

Baca Juga: Bikin Otak Tumpul Jadi Encer, Konsumsi 2 Buah Ini! Niscaya Tingkatkan Kecerdasan Anda Kata dr. Zaidul Akbar

Beruntung dr. Ema Surya Pertiwi memberi peringatan untuk menghindari buah dan racun ini.

Nah, dr Ema Surya Pertiwi pun membeberkan fakta-fakta dan kandungan yang mematikan dalam buah dan sayur tersebut.

Dokter Ema Surya Pertiwi pun mengingatkan agar berhati-hati bila mendapati buah dan sayuran yang mengandung racun itu.

Secara umum kita tahu bahwa sayur atau buah merupakan makanan yang bisa menyehatkan tubuh.

Namun, ternyata berbeda saat konsumsi buah atau sayuran ini rupanya menurut dr. Ema Surya Pertiwi mengandung racun.

Lantas, apa sajakah buah atau sayur yang dimaksudkan?

Dilansir dari portalsulut.pikiran-rakyat.com “dr. Ema Surya Pertiwi: 4 Jenis Buah dan Sayur yang Mengandung Racun Mematikan” hari Minggu, 11 September 2022 dari kanal YouTube Emasuperr.

Baca Juga: Bikin Rambut Penuh Uban Kembali Menghitam, Oleskan Ramuan Herbal ala dr. Zaidul Akbar

Berikut penjelasan lengkap 4 tanda buah dan sayur mengandung racun mematikan dari dr. Ema Surya Pertiwi :

  1. Residu pestisida

"Sayur dan buah-buahan dulu itu berbeda dengan zaman sekarang," ucapnya.

Menurut dr. Ema Surya Pertiwi, dulu sayuran ditanam secara alami disemai juga alami.

Namun yang sekarang sayuran diberikan pestisida agar terbebas dari hama, Fungi, maupun gulma.

Ia menambahkan, sayangnya pestisida ini tidak langsung hilang saat dipetik.

Banyak menyerap pada makanan bahkan masuk ke dalam daging buah dan daun segar.

Kata dr. Ema Surya Pertiwi, penelitian yang dilakukan oleh Pesticide Network di Eropa hampir sepertiga dari apel itu memiliki residu pestisida yang beracun.

"Beberapa di antaranya dikaitkan dengan penyakit termasuk kanker, penyakit jantung, bahkan cacat lahir saat hamil," ujar dokter muda ini.

Lanjutnya, sayuran juga mengandung residu pestisida yang tinggi seperti seledri.

Kemudian kangkung, dan bayam adalah produk yang paling terkontaminasi dari pestisida.

dr. Ema Surya Pertiwi menjelaskan, skor residu pestisida paling tinggi itu ada pada buah apel.

Lalu buah anggur, kacang hijau, sayuran hijau, kentang, bayam, strawberry, tomat maupun labu.

Baca Juga: Maag Kambuh Saat Puasa? Tenang, dr. Zaidul Akbar Beri 3 Solusi Ampuh untuk Mengatasinya

Menurutnya, residu pestisida dalam jumlah minimal tidak begitu berdampak pada tubuh.

Namun dalam jumlah yang tinggi itu bisa menyebabkan masalah kesehatan serius pada tubuh.

Contohnya seperti penyakit parkinson, kanker pada wanita yang terkait dengan hormonal seperti kanker payudara, kanker ovarium, kanker thyroid.

"Pada laki-laki paling tinggi terkait dengan penyakit kanker prostat, paru-paru, dan kanker hati," ucap dr. Ema Surya Pertiwi

Ia menjelaskan, selain itu paparan pestisida yang tinggi juga berisiko terhadap kemungkinan ADHD.(attention deficit hyperactivity disorder).

Selain itu juga perkembangan neurologis dan perilaku negatif pada anak.

  1. Residu logam berat

Ema Surya Pertiwi mengutarakan, sayuran yang ditanam di daerah tercemar logam berbahaya.

Itu karena dapat mengumpulkan logam berat dalam jumlah yang lebih besar daripada sayuran lainnya.

Logam berat ini diambil melalui akar tanaman dari tanah yang tercemar dan limbah lingkungan.

Menurut dr. Ema Surya Pertiwi, normalnya sayur memang mengandung logam seperti tembaga, besi, mangan, nikel, dan seng.

Namun dalam jumlah yang berlebihan maka tentu akan mengakibatkan bahaya kesehatan pada tubuh.

"Konsumsi sayuran yang mengandung logam berat pada tubuh itu dikaitkan dengan masalah kesehatan manusia," ujarnya.

Selain itu, dr. Ema Surya Pertiwi berikan contoh, seperti penyakit kanker, gangguan ginjal, gangguan hati serta jaringan saraf pada tubuh.

  1. Residu pengawet

Menurut dr. Ema Surya Pertiwi, buah-buahan yang diberikan pengawet agar selalu terlihat segar dan tersedia di musim apapun.

Selain itu, kata dia, pengawetan pada buah-buah segar itu dimulai dari proses pemanenan.

Pengemasan bahkan sampai pengepakan di perjalanan.

"Ada pengawet yang disemprot ke daerah buah-buahan seperti lilin sebagai lapisan pelindung buah," ucap dr. Ema Surya Pertiwi.

Lebih lanjut, lilin ini akan membuat penampilan buah menjadi lebih cantik dan lebih mengkilap di pasaran atau disebut proses waxing.

Waxing ini dapat menutup retakan kecil dan penyok di kulit, sebagai penghalang masuknya patogen.

Kemudian jamur, bakteri maupun pembusukan pada buah segar.

"Lilin alami pada buah sebenarnya aman pada tubuh," ucap dr. Ema Surya Pertiwi

Namun, kata dia, jika lilin tersebut dicampur dengan zat aditif seperti gliserol maupun pengawet marfololin.

Jika dikonsumsi terus-menerus dan menumpuk itu bisa menimbulkan bahaya kesehatan.

Sehingga dapat merusak fungsi hati dan ginjal secara perlahan-lahan.

  1. Residu pematang buah

Dokter sekaligus healthy vlogger dengan sapaan Ema Super menjelaskan, buah yang diberikan zat pematang kimia paling banyak itu adalah zat Ethephone dan kalsium karbida.

Menurut dr. Ema Surya Pertiwi, zat kimia ini dapat masuk ke dalam buah dan merangsang etilen untuk mematangkan buah.

Namun ternyata pematangan buah secara kimia ini dapat memecah komposisi organik.

Dan vitamin serta merusak zat gizi mikro alami dalam buah.

"Pematang buah yang berlebihan itu bisa menimbulkan gejala keracunan dan sakit pada tubuh," terang dr. Ema Surya Pertiwi.

Ia memberikan contoh seperti muntah, diare, rasa terbakar di area dada maupun perut.

Kemudian sakit tenggorokan dan nyeri yang teramat sangat di area pencernaan kita.

Lalu bagaimana cara untuk memilih buah dan sayuran agar aman dikonsumsi? Begini kata dr. Ema Surya Pertiwi.

Menurut dr. Ema Surya Pertiwi, pilihlah buah dan sayuran lokal yang musiman.

Buah dan sayuran yang tersedia di luar musim bisa saja diberikan zat pengawet untuk memperpanjang masa penyimpanan.

"Cobalah beli buah-buahan dari petani maupun pasar lokal agar terhindar dari zat pengawet," pesan dr. Ema Surya Pertiwi.

Selain itu, kata dia, janganlah terpengaruh oleh warna-warna buah yang cerah dan mengkilat.

"Pilihlah buah yang punya warna merata serta tidak mengkilap," ujar dr. Ema Surya Pertiwi.

Demikian penjelasan dr. Ema Surya Pertiwi tentang buah dan sayur yang mengandung racun.

Namun dalam penjelasannya, bukan soal buah atau sayurnya, tetapi lebih ke kandungan yang dikasih ke dalamnya.

Semoga artikel ini bermanfaat.***David Kodongan/PortalSulut

Editor: Rahman Agussalim

Sumber: Portal Sulut


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah