POTENSI BISNIS – Menikmati secangkir kopi sambil merokok adalah satu di antara kebiasaan yang kerap dilakukan untuk mengisi keseharian.
Bukan rahasia lagi jika kopi dan rokok bisa menyebabkan kecanduan.
Banyak para penikmat kopi yang sulit menjalani hari dengan bergairah dan semangat jika belum menikmati secangkir kopi serta sebatang rokok.
Baca Juga: Tak Perlu Laser atau Treatment, 3 Cara Alami Hilangkan Jerawat hingga Wajah Glowing ala Zaidul Akbar
Minum kopi setiap hari masih tergolong aman jika dalam takaran yang wajar.
Tetapi jika berlebihan, tentu akan berdampak buruk pada kesehatan.
Disisi lain, merokok biasanya menjadi kebiasaan sehari-hari sebagai pelepas stres.
Rokok dapat memberikan efek euforia berupa relaksasi, namun hanya bersifat sementara.
Merokok terbukti mendatangkan dampak buruk bagi kesehatan, karena mengandung berbagai zat kimia yang berbahaya bagi tubuh.
Menikmati secangkir kopi sambil merokok secara terpisah saja bisa menyebabkan gangguan pada kesehatan. Apalagi jika keduanya dikonsumsi secara bersamaan.
Tetapi jangan salah, minum kopi juga ada positifnya.
Begitu juga dengan menghisap roko atau nikotin.
Menurut dr Zaidul Akbar dalam unggahan di Instagramnya, mengatakan jika orang yang minum kopi dan menghisap rokok, bawaannya tidak merasa lapar atau malas untuk makan.
“Dua bahan tersebut akan memicu pengeluaran insulin, sehingga seakan-akan tubuh sedang banyak glukosa, karena insulin dikeluarkan tubuh untuk memasukkan glukosa ke dalam sel,” tulis dr Zaidul Akbar yang dikutip PotensiBisnis.com dari Instagram @zaidulakbar, 14 Oktober 2021.
Dr Zaidul Akbar pun menyederhanakannya dalam bahasa yang lebih mudah.
Minum kopi merupakan pilihan tepat karena terdapat kandungan lemak-lemak yang ingin dirontokkan tubuh.
“Kopi beneran dan tanpa gula, dengan catatan tidak berlebihan dan sesuaikan dengan kondisi tubuh,” tulis dr Zaidul Akbar.
Baca Juga: Tak Perlu ke Surga, 3 Minuman Ahli Jannah Ini Ampuh Atasi Segala Penyakit Kata Zaidul Akbar
Tetapi dr Zaidul Akbar juga menyampaikan sisi negatif dari kopi dan rokok.
“Yang jadi masalah jika terus-terusan kafein dan nikotin ini masuk, tubuh seperti sedang dikecoh seakan-akan tubuh sedang banyak glukosa. Lama-lama, ya jadi kacau semua sistemnya,” jelas dr Zaidul Akbar.
“Apalagi jika ngopinya pakai gula pasir, sudah banjir gula, banjir insulin pula. Dari satu bahan tersebut akan menstimulasi hormon baru untuk keluar, yaitu endorfin alias hormon kenikmatan,” tulis dr Zaidul Akbar.
Jika dengan banyaknya insulin dan glukosa tadi, sejatinya mereka dikeluarkan ketika ada makanan masuk.
Maka lama-kelamaan akan terjadi kekacauan pada sistem tubuh secara umum.
Jadi intinya menikmati kopi boleh atau rokok boleh saja, asal tidak dibuat sebagai syarat untuk hidup bahagia.
“Bahagia itu kalau bisa banyak berbuat baik dan taat perintah Allah,” tulis dr Zaidul Akbar.***