Baca Juga: IKATAN CINTA: Membuncah! Siena Tak Henti Menyudutkan Andin, Sal Terpaksa Ambil Keputusan Ini
Walaupun sejumlah kecil hormon ini juga dihasilkan oleh zona retikularis korteks kelenjar adrenal.
Akan tetapi hormon ini merupakan hormon seks jantan utama dan merupakan steroid anabolik.
Menurut dr. Zaidul Akbar, jika fungsi dari hormon testosteron ini menurun hingga terganggu, maka akan mengakibatkan beberapa kerugian bagi pria.
Dintara kerugian yang diungkapkan oleh dr. Zaidul Akbar adalah tubuh menjadi tidak fit, tidak bergairah, tidak bersemangat, badan terasa tidak enak, kurang ide, dan turunnya vitalitas.
Serta kurang optimalnya semangat sebagai pria yang menyebabkan jiwa kepemimpinannya kurang dan tidak tegas.
Meski didominasi oleh pria, dr. Zaidul Akbar menyebutkan jika wanita juga akan mengalami kerugian jika hormon ini menurun.
"Hormon testosteron dominasinya ada di laki-laki, tapi wanita juga ada dalam jumlah sedikit," ungkap dr. Zaidul Akbar dikutip oleh PotensiBisnis.com, diunggal di Instagramnya @zaidulakbar.
"Turunnya testosteron di laki-laki ya berefek di vitalitas yang juga turun. Turunnya testosteron di wanita ya bisa buat gak fit juga," tuturnya.