Bahaya Makanan Cepat Saji untuk Hubungan Suami Istri, Begini Penjelasan Hormon dan Aliran Darah Bisa Tersendat

- 13 Agustus 2022, 22:06 WIB
Ilustrasi makanan cepat saji. soal gizi dalam makanan cepat saji, hingga saat ini masih jadi perdebatan lantaran banyaknya kandungan terigu dan gula dalam bahan makanan tersebut.
Ilustrasi makanan cepat saji. soal gizi dalam makanan cepat saji, hingga saat ini masih jadi perdebatan lantaran banyaknya kandungan terigu dan gula dalam bahan makanan tersebut. /Pexels/Robin Stickel

 

POTENSI BISNIS - Di satu sisi makan cepat saji bisa membantu keluarga untuk mempercepat mendapat makanan.

Akan tetapi, soal gizi dalam makanan cepat saji, hingga saat ini masih jadi perdebatan lantaran banyaknya kandungan terigu dan gula dalam bahan makanan tersebut.

Namun, untuk hubungan suami istri, makanan cepat saji rupanya sangat berpengaruh besar.

Makanan cepat saji bisa berdampak pada menurunnya rasa ingin berhubungan pada suami istri.

Baca Juga: Sudah Turun-temurun Berdasar Pengetahuan Tradisi Jawa, Buya Yahya Bicara Larangan Menikah pada Bulan Suro

Berikut penjelasan ahli gizi makanan dan pakar seksualitas mengenai dampak buruk makanan cepat saji bagi pasangan suami istri.

Dikutip dari konten jurnalsoreang.pikiran-rakyat.com berjudul Sering Mengonsumsi Makanan Cepat Saji Bisa Berimbas Buruk Pada Aktivitas Hubungan Intim, Begini Kata Ahli Gizi, seperti yang sudah banyak tersiar kabar, makanan cepat saji atau fast food memiliki dampak negatif bagi kesehatan jika terlalu sering dikonsumsi, termasuk ke dalam urusan aktivitas hubungan intim.

Meski dari rasa dan penampilan makanan saji selalu banyak digemari, tetapi kesehatan kehidupan hubungan intim bisa menjadi pertaruhannya jika fast food terlalu sering kita konsumsi.

Seorang ahli gizi, Lisa Davis, bahkan mengupas tuntas masalah bahayanya makanan cepat saji ini dengan hubungan intim dalam karya bukunya berjudul 'Makan Bersih, Bercinta Kotor'.

Baca Juga: Tes Kecerdasan Otak: Jika Dapat Membaca Kata-Kata Ini, Pemikiran Anda Sangat Tajam

“Saya sangat percaya pada makanan sebagai obat,” kata Davis kepada The Post, dikutip dari New York Post.

Lisa meneliti makanan yang mempengaruhi hormon dan aliran darah. Misalnya, kata Davis, gula mengganggu aliran darah Anda dengan menyebabkan peradangan di kapiler Anda.

Pembengkakan itu akan mengurangi aliran darah ke organ intim dan akan memengaruhi libido dan kinerja di tempat tidur.

Lisa berpikir bahwa dorongan untuk melakukan hubungan intim adalah benar-benar lebih tentang energi dan rasa kesejahteraan daripada akibat langsung dari makan-makanan tertentu.

Baca Juga: Minuman Penambah Tenaga ala Dokter Zaidul Akbar, Dijamin Powerfull

Namun, melalui bukunya tersebut ia mendorong orang-orang yang peduli dengan libido mereka untuk mengurangi makanan yang jelas-jelas tidak sehat seperti fast food.

Sebagai contohnya ada di makanan semacam spagetti. Pasti yang diproses secara berat, seperti tepung putih, meningkatkan kadar gula darah dan insulin.

Itu dapat menyebabkan lonjakan energi dan crash, dan juga dapat mengganggu keseimbangan hormonal Anda dengan memicu ovarium untuk memproduksi berlebihan hormon intim tertentu, yang menyebabkan komplikasi menyakitkan seperti kista ovarium.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Apakah Anda Berotak Kiri atau Kanan? Yuk Cari Tahu Lewat Gambar yang Dipilih

Efek luas dari pemuatan karbohidrat, dengan kondisi seperti diabetes dan obesitas, yang mengancam terhadap kesehatan juga memiliki efek negatif pada aliran darah dan fungsi aktivitas hubungan suami istri.

"Merasa sangat kenyang akan membuat Anda tidak merasa seksi," kata ahli gastroenterologi yang berbasis di Manhattan, Dr. Edward Goldberg.

Contoh lainnya adalah makanan fast food seperti ayam goreng cepat saji. Menurut Davis, makanan kaya lemak trans itu, yang bisa mencakup mulai dari makanan cepat saji hingga pizza beku hingga popcorn microwave - juga melukai organ lain.

Lemak yang menyumbat arteri ini juga menghambat produksi oksida nitrat tubuh, yang membantu mengontrol aliran darah ke ekstremitas kita.

“Jika Anda tidak memiliki cukup oksida nitrat, Anda akan memiliki masalah dengan disfungsi ereksi," tulis Davis.

Goldberg menyatakan bahwa penyakit jantung dan aterosklerosis, alias penumpukan plak di arteri, tentu saja dapat menyebabkan disfungsi ereksi.

Akan tetapi ia memperingatkan bahwa itu bukan satu-satunya masalah Anda. "Jika lemak menyebabkan peningkatan kolesterol atau kerusakan pembuluh darah, ada risiko lebih besar terkena penyakit jantung, stroke, dan penyakit pembuluh darah lainnya sebelum Anda mendapatkan efek negatif pada fungsi bercinta," katanya.***Wildan Apriadi/jurnalsoreang.pikiran-rakyat.com

 

Editor: Muhammad Sadili

Sumber: Jurnal Soreang


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah