Lakukan Cara Ini agar Tak Menyesal dan 'Berumur Pendek', Zaidul Akbar Analogikan Pupuk Sintetik Merusak Sawah

- 2 Juli 2022, 08:34 WIB
dr. Zaidul Akbar menjelaskan mengenai menjaga tubuh agar tetap sehat dengan menganalogikan menanam padi di sawah./
dr. Zaidul Akbar menjelaskan mengenai menjaga tubuh agar tetap sehat dengan menganalogikan menanam padi di sawah./ //tangkapan layar Youtube/dr. Zaidul Akbar Official

POTENSI BISNIS - Dalam era kekinian, manusia mencoba berpikir maju dengan menyederhanakan berbagai masalah.

Termasuk dengan masalah yang ada di dalam tubuh yang berkaitan dengan makanan.

Padahal, dari makanan itu akan menjadi sumber awal rusaknya tubuh, bahkan jadi pemicu satu di antara umur bisa pendek.

Baca Juga: Meski 'Cerai' di Ikatan Cinta, Amanda Manopo dan Arya Saloka Jadi Nominasi Pasangan Drama Series Terfavorit

Pendakwah dan ahli medis tradisional, dr. Zaidul Akbar menyatakan dalam memperlakukan tubuh kita sebaiknya melihat bagaimana pola menanam padi di sawah.

Zaidul Akbar mengingatkan jika manusia adalah makhluk yang sangat erat kaitannya dengan alam. Maka, ketika jauh dari alam maka pasti ada masalah

"Modernisasi di satu sisi memberi kemudahan dan bahkan sangat mudah bagi manusia. Namun sisi lain juga harus kita ketahui bahwa manusia adalah makhluk yang sangat erat kaitannya dengan alam, ketika jauh dari alam maka pasti ada masalah," kata pakar medis dr. Zaidul Akbar seperti dikutip dari akun Instagram pribadinya pada Sabtu, 2 Juli 2022.

Baca Juga: Beli BBM Pertalite Gunakan MyPertamina, Sopir Angkot di Kota Bandung Menjerit

Untuk memudahkan penjelasan, Zaidul Akbar mengilustrasikannya tubuh kembang manusia dengan sawah.

Dalam merawat padi di sawah, jika pupuk yang digunakan berbahan sintetik maka hasil akan rusak, produksi berkurang, hingga tanah sawahnya menjadi rusak.

"Ilustrasi mudahnya gini, lahan sawah misalnya yang sudah begitu banyak pupuk sintetik. Biasanya akan mentok pada hasil produksi yang tidak banyak lagi dan bahkan tanah itu rusak dan sulit ditanami," katanya.

Jika tanahnya bermasalah, maka darah akan bermasalah. Lalu bagaimana memperbaikinya?

Baca Juga: Tes Kepribadian: Pilih Satu Gambar, Temukan Apa yang Anda lewatkan dalam Hidup Saat Ini

Tiga hal sangat dianjurkan Zaidul Akbar untuk memperbaiki kondisi yang sudah tidak sehat.

"Ada 3 hal kalau menurut saya yang bisa kita lakukan. Pertama Hentikan yang membuat masalah di tubuh," katanya.

Pertama adalah berhenti untuk membuat masalah pada tubuh. "Ini sebenarnya mudah, cuma banyak yang belum paham dan gak paham yang membuat masalah di tubuhnya apa."

Kemudian yang kedua adalah "suburkan tanahnya", artinya melakukan olahraga secara teratur.

Baca Juga: IKATAN CINTA: Nyawa Ammar di Ujung Tanduk Gegara Bacokan Ricky, Titip Pesan Terakhir ke Yolanda untuk Andin

"Mudahnya gini: semua yang banyak diolah/pabrikasi, ditambah bahan sintetik ya kudu stop, baik dalam bentuk makanan atau minuman."

Untuk melakukan itu, Zaidul Akbar mengatakan bisa melakukannya dengan cara berpuasa.

"Puasa beneran atau puasa menahan makanan minuman tak sehat," katanya.

"Kedua gemburin “tanahnya”. Berbekam, olaharga, berjemur, berpuasa, dan aktivitas alam lainnya," katanya.

Ketiga beri "pupuk alami" dengan mengkonsumsi makanan bervitamin, yang berasal dari alam.

"Ketiga, berikan nutrisi yang sesuai kebutuhan kita. Nutrisi yang membersihkan. Nutrisi yang melancarkan. Nutrisi yang menguatkan

"Untuk membersihkan, konsumsi rimpang-rimpangan dan rempah seperti kunyit, ketumbar, jahe."

"Untuk melancarkan, nutrisi yang berisikan serat, antioksidan, seperti ya buah, sayur, rumput laut, sarang walet."

"Untuk menguatkan, konsumsi lemak lemak sehat yang mengandung omega 3 atau lemak tak jenuh seperti zaitun, alpukat, vco," kata dia.

Zaidul Akbar mengingatkan, jika manusia berasal dari "tanah" sebagaimana Allah firmankan dalam Alquran di Surat Al-Mukminun 12-14

"Yah mirip mirip lah dengan “tanah” manusia yang digambarkan Allah dalam Alquran di surat Al-Mukminun 12-14," katanya.


"12. Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah."

"13. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim)."

"14. Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik."***

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: Instagram @dr. Zaidul Akbar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x