POTENSI BISNIS - Selain diet dan olahraga, sebuah penelitian terkini telah mengungkap bahwa adopsi kebiasaan tertentu dapat memperpanjang usia seseorang hingga lebih dari dua dekade.
Temuan ini diungkapkan dalam sebuah penelitian yang disampaikan dalam pertemuan tahunan American Society for Nutrition bulan lalu.
Baca Juga: Persib Bandung Raih Kemenangan atas Persikabo 1973, Daisuke Sato: Kami Senang dengan Performa Kiper
Studi tersebut mencatat bahwa praktik delapan kebiasaan sehat pada usia 40 tahun dapat berhubungan dengan penambahan 24 tahun pada umur pria.
Sementara wanita dapat mengalami tambahan 21 tahun dalam hidup mereka jika mereka mengadopsi kebiasaan-kebiasaan tersebut pada usia yang sama.
"Kami benar-benar terkejut dengan seberapa banyak yang dapat diperoleh dengan mengadopsi satu, dua, tiga, atau delapan faktor gaya hidup," kata penulis studi utama dan spesialis ilmu kesehatan di Departemen Urusan Veteran Xuan-Mai Nguyen seperti dikutip PotensiBisnis.com dari PMJ News.
"Lebih awal lebih baik, tetapi meskipun Anda hanya membuat perubahan kecil di usia 40-an, 50-an, atau 60-an, itu tetap bermanfaat," Sambungnya.
Baca Juga: Zaidul Akbar Ungkap Penyebab Seorang Sakit Berat, Hanya dengan Lakukan Ini Bisa Sembuh
Kedelapan kebiasaan yang dimaksud meliputi:
1. Berolahraga
2. Tidak kecanduan opioid
3. Menghindari merokok
4. Mengelola tingkat stres
5. Mengikuti diet sehat
6. Tidak mengonsumsi alkohol secara berlebihan
7. Prioritaskan tidur yang berkualitas
8. Menjaga hubungan sosial yang positif.
Bahkan hanya dengan memasukkan satu kebiasaan ke dalam rutinitas mereka, pria dan wanita dapat menambah umur mereka sebanyak 4,5 hingga 3,5 tahun.
Sementara itu, hanya dengan menggabungkan dua kebiasaan, dapat menambah umur hingga tujuh tahun bagi pria dan delapan tahun bagi wanita.
Studi ini adalah hasil pengamatan dari lebih dari 700.000 veteran militer Amerika Serikat, berusia antara 40 hingga 99 tahun, yang telah menjadi subjek penelitian selama bertahun-tahun melalui Program Sejuta Veteran.
Hasilnya menunjukkan bahwa kurangnya aktivitas fisik, penggunaan opioid, dan merokok memiliki dampak paling signifikan pada peningkatan risiko kematian, yakni sekitar 30 hingga 45 persen.
"Stres, pesta minuman keras, pola makan yang buruk, dan kebersihan tidur yang buruk masing-masing dikaitkan dengan sekitar 20 persen peningkatan risiko kematian," terang penelitian itu.
"Dan kurangnya hubungan sosial yang positif dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian sebesar 5 persen," tambahnya.***