POTENSI BISNIS - Dokter Zaidul Akbar, seorang dokter dan pendakwah yang populer, telah membagikan tips minum kopi saat diet yang sesuai dengan Sunnah Islam.
Dalam pandangannya, kopi dapat berperan sebagai pembakar lemak yang baik untuk tubuh. Namun, ia juga menekankan pentingnya mengonsumsinya dengan cara yang tepat.
Dalam berbagai platform media sosial dan ceramah kajiannya, Dr. Zaidul Akbar selalu aktif membagikan tips sehat sesuai Sunnah Islam kepada masyarakat. Salah satu tips yang menarik perhatian adalah cara terbaik minum kopi saat menjalani program diet.
"Kopi itu fat burner, pembakar lemak. Kopi itu bagus, satu sampai dua cangkir kopi sehari bagus," ungkap Dr. Zaidul Akbar melalui akun TikTok-nya, drzaidulakbar.official, seperti dilansir oleh PotensiBisnis.com.
Baca Juga: Penderita Diabetes Boleh Makan Nasi? Simak Penjelasan Dokter Zaidul Akbar
Dr. Zaidul Akbar mengungkapkan bahwa pandangan yang ia sampaikan didasarkan pada data dan bukan sekadar omong kosong belaka. Menurutnya, kopi adalah salah satu produk ciptaan Allah yang kaya akan antioksidan.
Namun, yang menjadi masalah adalah cara minum kopi yang sering kali tidak tepat. "Kopi harus diminum secara alami dan tidak banyak diubah. Jika warnanya sesuai dengan kaidah alam yang Allah ciptakan, yang menyebabkan kopi berwarna seperti itu, maka jangan tambahkan apa pun," jelas Dr. Zaidul Akbar.
Dalam perkembangan saat ini, banyak orang yang menyukai kopi susu dengan tambahan rasa. Minuman kopi susu kekinian ini bahkan telah menjamur di kota-kota besar.
Namun, menurut Dr. Zaidul Akbar, minum kopi dengan tambahan tersebut bisa mengurangi manfaat kopi sebagai pembakar lemak.
Baca Juga: Dokter Zaidul Akbar Bongkar Cara Ampuh Atasi Ngorok Saat Tidur di Waktu Muda
"Kopi itu fat burner, pembakar lemak. Selain itu, kopi juga dapat mengurangi selera makan. Orang minum kopi sebenarnya tidak hanya mencari minuman kopi itu sendiri, tapi mencari kebahagiaan," tuturnya dengan yakin.
Ia juga menegaskan bahwa dibandingkan dengan narkoba, kopi jauh lebih baik sebagai sumber kebahagiaan yang jelas halal.
"Makanya ada kafeinnya, kan. Jadi minum kopi boleh, bagus, asal Anda kuat ya," tambah Dr. Zaidul Akbar. Ia menyarankan agar bagi orang yang merasa lambungnya tidak kuat dengan kopi, sebaiknya tidak meminumnya secara berlebihan.
Tak hanya itu, Dr. Zaidul Akbar juga memberikan saran agar kita membuat kopi sendiri di rumah, bukan menggunakan kopi sachet.
Ia menekankan pentingnya menghindari penambahan krimer, gula, atau bahan lainnya. Kopi yang sebaiknya diseduh adalah kopi murni yang alami.
Rekomendasi dari Dr. Zaidul Akbar ini sejalan dengan gerakan kembali ke sumber makanan dan minuman alami yang sedang tren saat ini. Semakin banyak orang yang menyadari pentingnya mengonsumsi makanan dan minuman yang lebih sehat dan alami.
Baca Juga: Rambut Uban Bisa Kembali Hitam dengan Cara Ajaib Ini! Dokter Zaidul Akbar Mengungkap Rahasianya
Melalui penekanan pada minum kopi sesuai dengan Sunnah Islam, Dr. Zaidul Akbar telah memberikan panduan yang dapat diikuti oleh umat Muslim yang menjalani program diet. Dalam menjaga kesehatan tubuh, tak hanya memperhatikan aspek nutrisi, tetapi juga menghormati prinsip-prinsip agama yang dianut.
Kesimpulannya, Dr. Zaidul Akbar, dokter dan pendakwah yang terkenal, telah membagikan tips minum kopi saat diet yang sesuai dengan Sunnah Islam.
Ia menekankan pentingnya mengonsumsi kopi secara alami tanpa tambahan bahan pemanis. Minum kopi hitam tanpa gula dapat menjadi pembakar lemak yang efektif dan memberikan semangat dalam menjalani program diet.
Dengan membuat kopi sendiri di rumah, kita dapat memastikan kualitas dan keaslian kopi yang dikonsumsi.
Dengan penekanan pada prinsip-prinsip agama, Dr. Zaidul Akbar memberikan panduan yang bermanfaat bagi umat Muslim yang ingin menjaga kesehatan dan menjalani program diet.
Disclaimer: Artikel ini disusun berdasarkan informasi yang diberikan dalam ceramah dr. Zaidul Akbar dan bukan sebagai pengganti nasihat medis langsung. Untuk informasi dan saran medis yang lebih akurat, disarankan untuk berkonsultasi dengan tenaga medis yang kompeten.***