Penderita Riwayat Stroke Harus Batasi Makanan Tinggi Lemak saat Buka Puasa atau Sahur, Simak Kata Dokter

23 Maret 2023, 09:00 WIB
pentingnya membatasi makanan tinggi lemak saat berbuka puasa Ramadan atau makan sahur.. /pixabay/joenomias

POTENSI BISNIS - Dokter spesialis saraf Untung Gunarto SpS MM, mengatakan pentingnya membatasi makanan tinggi lemak saat berbuka puasa Ramadan atau makan sahur.

Menurutnya, terutama bagi individu dengan riwayat penyakit stroke.

Untung menjelaskan, masyarakat perlu mengatur pola makan bergizi seimbang dengan memperbanyak asupan protein.

"Individu dengan riwayat stroke perlu membatasi makanan tinggi lemak dan juga makanan berbahan dasar tepung dan gula," kata Untung Gunarto, dikutip PotensiBisnis.com dari laman ANTARA, Kamis, 23 Maret 2023.

Menurut Untung, makanan tinggi lemak yang dikonsumsi berlebihan akan menimbulkan ketidakseimbangan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi harian.

"Hal tersebut dapat menyebabkan ketidakseimbangan komposisi profil lemak tubuh, misalkan kolesterol, trigliserida, low density lipoprotein atau LDL dan high density lipoprotein atau HDL," ujarnya.

Baca Juga: Ikatan Cinta Spesial Ramadan, Indra Merasa Bersalah pada Aldebaran, Nina dan Askara Alami Hal Tragis

Untung menyampaikan, manfaat ibadah puasa bagi individu dengan riwayat stroke.

"Selama melaksanakan ibadah puasa, seseorang dengan riwayat stroke bisa mengatur pola makan dengan lebih baik saat berbuka puasa dan makan sahur," jelas Untung.

Untuk mengatakan, tak hanya ibadah puasa dan ibadah lain yang dilaksanakan selama bulan suci Ramadan, akan berdampak positif secara psikologis bagi seseorang dengan riwayat stroke.

"Selama menjalankan ibadah puasa dan ibadah lainnya, hati akan lebih tenang dan intensitas kesibukan juga berkurang sehingga bisa dapat relaksasi," katanya.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 23 Maret 2023: Aldebaran Mau Jalani Terapi, Nina Cari Tempat Persembunyian hingga...

"Perasaan yang damai dan tenang juga mengurangi tingkat stres sehingga baik bagi seseorang dengan riwayat stroke," lanjut Untung

Menurutnya, menjalankan ibadah puasa sangat mendukung upaya mengendalikan faktor risiko seperti hipertensi, diabetes, obesitas dan depresi.***

Editor: Mutia Tresna Syabania

Tags

Terkini

Terpopuler