POTENSI BISNIS - Hipertensi umumnya dikenal sebagai tekanan darah tinggi, merupakan kondisi kesehatan yang umum saat ini.
Meskipun hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi umum, konsekuensi dari kondisi ini tetap fatal.
Seseorang perlu berhati-hati dengan kondisinya sebagai penderita hipertensi atau tekanan darah tinggi.
Perlu mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga tekanan darah tetap terkendali.
Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan lainnya dan penting bagi Anda untuk mengatasinya.
Tekanan darah yang tidak terkontrol dapat menyebabkan penyakit jantung, merusak mata, ginjal, dan beberapa organ lainnya. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengontrolnya.
Penting untuk tetap memeriksa kondisi Anda, baik diet maupun gaya hidup. Berikut adalah 4 tips untuk mengelola hipertensi yang dikutip PotensiBisnis.com dari TimesnoeNews.com pada Senin, 12 September 2022.
1. Pantau terus konsumsi garam
Baca Juga: Jangan Ambil Resiko, Stop Kebiasaan Ini jika Tak Mau Kena Serangan Jantung, Ungkap dr. Zaidul Akbar
Perlu diketahui, bahwa kelebihan natrium dalam darah dapat menyebabkan tekanan darah tinggi.
Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk mengonsumsi garam dalam jumlah yang sedikit.
2. Ikuti diet yang sehat untuk tekanan darah tinggi
Tidak semua diet dimaksudkan untuk diikuti oleh semua orang. Oleh karena itu, Anda harus menemukannya yang sesuai dengan kebutuhan.
Anda bisa meminta saran kepada pakar kesehatan untuk melakukan diet yang sesuai dengan tekanan darah tinggi.
3. Berolahraga secara teratur
Menderita tekanan darah tinggi atau tidak, berolahraga secara teratur adalah suatu keharusan bagi setiap orang.
Berolahraga secara teratur membantu meningkatkan aliran darah, sehingga dapat membantu ketika Anda menderita tekanan darah tinggi.
4. Periksa berat badan Anda
Risiko orang yang kelebihan berat badan atau obesitas mengalami kematian akibat hipertensi lebih tinggi.
Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk tetap memeriksa berat badan tetap stabil.
DISCLAIMER: Kiat dan saran yang disebutkan dalam artikel hanya bertujuan sebagai informasi umum, tidak boleh ditafsirkan sebagai saran medis profesional.***