Satu Saja Kebiasaan Ini Anda Lakukan, Bisa Terserang Kanker Serviks, dr. Ema Surya Pertiwi Kasih Penjelasan

18 Agustus 2022, 22:00 WIB
Ilustrasi Alat Reproduksi terkena Kanker Serviks /Muhammad Basir-Cyio/ncis.com.sg dan vecteezy.com

POTENSI BISNIS - Satu saja kebiasaan ini anda lakukan bisa beresiko terserang kanker Serviks.

Kebiasaan-kebiasaan itu kerap disepelekan oleh sebagian besar wanita.

Sebagaimana diketahui jika kanker serviks merupakan salah satu penyakit yang sangat ditakuti oleh sebagian besar perempuan.

Baca Juga: Ngantuk Setelah Makan Nasi? Waspada, Tanda Gula Darah Sedang Tinggi

Tanpa disadari para wanita melakukan serangkaian aktivitas yang justru mendatangkan penyakit ini.

Lantas, kebiasaan apa sajakah itu? 

Simak penjelasan dr. Ema Surya Pertiwi berikut ini yang dikutip PortalJember.com “5 Kebiasaan Ini Berisiko Munculnya Kanker Serviks pada Wanita Kata dr. Ema Surya Pertiwi, Hati-hati Nomor 3” dari kanal YouTube Emasuperr diunggah pada 8 Desember 2021.

  1. Kebiasaan merokok dan perokok pasif

Kandungan zat kimia berbahaya pada rokok seperti tar, nikotin, karbon monoksida ternyata bisa meningkatkan resiko munculnya kanker, tidak hanya kanker hidung nasofaring, kanker paru-paru, tapi bisa juga kanker serviks.

Baca Juga: Mendadak Muncul Tanda Ini di Wajah, Ciri Ginjal Sudah Rusak Parah, Simak Penjelasan dr. Zaidul Akbar

Perokok sendiri bukan hanya wanitanya yang merokok, tapi wanita yang di lingkungan sekitarnya seperti lingkungan kerja maupun suaminya merokok dan menghirup udara rokok tersebut sehingga menjadi perokok pasif.

Hal ini tetap bisa meningkatkan resiko munculnya kanker serviks pada wanita sehingga disarankan untuk menghindari asap rokok dalam bentuk apapun.

  1. Sabun miss V

Hal yang kedua adalah kebiasaan mencuci area Miss V dengan sabun sabun pembersih kewanitaan yang berbau wangi.

Mencuci area Miss V dengan sabun pembersih kewanitaan tidak hanya memaparkan area Miss V dengan zat kimia tapi juga bisa membunuh bakteri-bakteri baik disana.

Baca Juga: Simak! Ini 5 Faktor Meningkatnya Risiko Diabetes, Perlu Dihindari

Sehingga dapat meningkatkan munculnya bakteri jahat, meningkatkan munculnya resiko keputihan dan meningkatkan resiko munculnya kanker serviks.

Disarankan kalau misalnya ingin memakai sabun pembersih cukup di area luarnya saja, jangan sampai masuk kedalam dan jangan terlalu sering.

  1. Pembalut

Yang ketiga adalah kebiasaan menggunakan pembalut maupun pantyliner berkepanjangan.

Jarang mengganti pembalut lebih dari 8 jam/hari serta menggunakan pembalut berkepanjangan lebih dari 7 hari/bulan di setiap siklus menstruasi.

Hal tersebut jika dilakukan terus-menerus secara berulang bisa meningkatkan resiko munculnya kanker pada wanita. Namun jika digunakan secara jarang tidak terjadi masalah.

Baca Juga: BAHAYA! Duduk Lebih dari Lima Menit di Kloset Bisa Picu Masalah Ini, Menurut Ahli

Saran dari dr. Ema Surya Pertiwi adalah lebih baik jangan menggunakan pantyliner sepanjang hari tapi gantilah celana dalam dan rajinlah mencuci celana dalam untuk mengamankan kesehatan area Miss V.

  1. Keputihan

Keempat, adalah sering keputihan berbau tidak sedap dan berkepanjangan.

Apabila terjadi hal seperti ini dan sudah berobat ke dokter kemudian sudah menjalankan pola hidup sehat, minum obat untuk mengurangi keputihan, namun keputihannya tidak kunjung hilang dan terus-menerus bertambah.

Apalagi keputihan tadi disertai dengan rasa gatal, panas, dan perih yang tidak kunjung hilang, maka disarankan untuk melakukan pemeriksaan pap smear untuk mengidentifikasi apakah ada resiko kanker serviks atau tidak.

Pap smear sendiri sangat disarankan dilakukan secara rutin oleh wanita yang sudah melakukan percintaan secara aktif atau wanita di usia 21 tahun keatas.

Baca Juga: Tak Usah Cesar Saat Melahirkan, Cukup Lakukan Cara Ini agar si Bayi Tetap Normal Kata Zaidul Akbar

Dan juga disarankan untuk rutin melakukan pap smear sekitar 3-5 tahun sekali supaya mengetahui resiko munculnya kanker serviks pada wanita.

  1. Riwayat kontrasepsi atau KB

Wanita yang menggunakan KB hormonal ini memiliki faktor resikonya lebih tinggi terkena kanker serviks.

Terutama wanita yang menggunakan pil KB hormonal dalam jangka waktu lebih dari lima tahun. Hal ini bisa meningkatkan resiko munculnya kanker serviks.

Jika mengalami resiko ataupun gangguan hormonal pada tubuh, dr. Ema Surya Pertiwi menyarankan untuk lebih baik pilih KB yang non hormonal seperti KB IUD non hormonal maupun kondom.

Akan tetapi, kalau misalkan memang tidak ada gangguan hormon baik-baik saja, tidak ada resiko munculnya kanker serviks maka aman-aman saja menggunakan KB hormonal.*** Puji Lestari / Portal Jember

Editor: Rahman Agussalim

Sumber: Portal Jember

Tags

Terkini

Terpopuler