Ahli Virologi Sebut Virus Varian MU dan Lambda Tidak Lebih Berbahaya dari Delta

13 September 2021, 14:15 WIB
Ahli Virologi Sebut Virus Varian MU dan Lambda Tidak Lebih Berbahaya dari Delta.* /pixabay/padrinan

POTENSI BISNIS - Terkait adanya varian baru virus Corona yaitu Mu, sejumlah ahli virologi mengatakan jika virus Corona varian Mu dan Lambda tidak akan melebihi varian delta.

Pasalnya, mereka telah memprediksi varian delta tetap mendominasi paling bahaya di antara varian lain yang menyebar di AS.

Satu di antara profesor di Departemen Kesehatan Internasional di Sekolah Kesehatan Masyarakat Johns Hopkins Bloomberg, dr. Anna Durbin menjelaskan, saat ini varian delta mewakili sekitar 99 persen dari semua kasus Covid-19 di AS.

Baca Juga: Simak ya Bund! Jangan Lakukan Cesar, Ini Penjelasan dr Zaidul Akbar

"Varian lambda tidak akan memiliki peluang besar untuk melampaui varian delta,"kata Durbin, dikutip PotensiBisnis.com dari laman PMJ News,

“Lambda tidak akan mengalami masalah," ujarnya.

Durbin menjelaskan, varian virus suka bersaing satu sama lain.

"Persaingan antar varian itu akan menciptakan varian yang paling kuat bertahan," jelas Durbin.

Baca Juga: Virus Corona Varian Mu, Kemenkes Pastikan Belum Terdeteksi di Indonesia

“Kami tahu jika varian Lambda memiliki beberapa mutasi yang sama dengan varian Delta yang kami pikir (akan) memungkinkannya untuk lebih menular, tetapi sulit untuk mengungguli varian Delta,” lanjutnya.

Maka dari itu, Durbin mengatakan varian Mu maupun Lambda telah menimbulkan kekhawatiran di antara para ahli.

Seperti satu penelitian yang diterbitkan secara online melalui bioRxiv telah menemukan jika varian Lambda berpotensi menghindari vaksin.

Baca Juga: Akhirnya Al Dapat Petunjuk Soal Teror, Foto Lawas Hartawan Alfahri Bareng Sorang Wanita: Ikatan Cinta Hari Ini

Sebagai informasi, Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes), Dante Saksono Harbuwono menyampaikan, jika virus Corona varian Mu sampai saat ini belum terdeteksi di Indonesia.

Menurutnya, hal tersebut bisa disimpulkan dan diambil setelah pengetesan ribuan sampel.

Dante mengatakan, bagi masyarakat yang terdeteksi Covid-19 belum ditemukan ada yang terdeteksi varian Mu tersebut.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 13 September 2021: Andin Dilatih Bela Diri, Nyaris Terjatuh Lalu Dipeluk Aldebaran

"Kita sudah melakukan genom sekuencing terhadap 7.000-an orang di seluruh Indonesia dan belum terdeteksi adanya varian Mu," kata Dante, dikutip PotensiBisnis.com dari laman PMJ News, Selasa 7 September 2021.

Dante menjelaskan, virus Corona varian Mu pertama kali diketahui di Kolombia pada Januari 2021 dan di Ekuador pada Mei 2021.

Dante menegaskan, secara laboratorium varian Mu mempunyai resistensi terhadap vaksin.

"Tapi, itu dalam konteks laboratorium, tidak dalam konteks epidemiologis," tegas Dante.***

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler