Kebiasaan Anak Mengompol Saat Usia 5 Tahun, Ini Sebab dan Cara Mengantisipasinya

18 Desember 2020, 18:55 WIB
Ilustrasi balita. /pexels/cottonbro

POTENSIBISNIS - Pernahkah Anda melihat kebiasaan anak di atas lima tahun yang masih suka ngompol?.

Kebiasaan anak yang masih mengompol saat usianya lebih dari 5 tahun bisa menjadi pertanda enuresis dan bisa ditangani salah satunya dengan memperbaiki pola makan menjadi lebih sehat.

Kepala Departemen Urologi FKUI-RSCM, Irfan Wahyudi menyarankan agar anak mulai membatasi pola makan tinggi protein atau garam serta asupan cairan anak pada malam hari.

Baca Juga: Pevita Pearce Umumkan Dirinya Terinfeksi Covid-19, Begini Kondisinya

"Perbaikan gaya hidup yang dapat dilakukan yakni menghindari konsumsi cairan berlebih pada malam hari, memastikan konsumsi cairan yang cukup sepanjang hari, menghindari diet tinggi protein, garam pada malam hari (karena menginduksi diuresis)," katanya dalam konferensi pers virtual, sebagaimana dikutip oleh PotensiBisnis.com dari Antaranews.com, Jumat, 18 Desember 2020

Orangtua sebaiknya tidak lupa untuk mengingatkan anak untuk berkemih sebelum tidur dengan posisi buang air kecil yang baik dan benar, serta memberi reward jika anak tidak mengompol.

Selain itu, ada juga terapi yang dianjurkan salah satunya terapi alarm yang memungkinkan alarm berbunyi dan membuat anak terbangun lalu pergi ke kamar mandi saat celana anak basah akibat mengompol.

Baca Juga: Siapa Sangka, di Usia 26 Tahun Sosok Wanita Cantik Ini Sudah Jadi Istri Wagub Jatim

Untuk mencapai terapi alarm ini mencapai 80 persen jika dilakukan selama 2-3 bulan atau sampai anak bebas mengompol selama 14 hari.

"Tentunya peran orang tua sangat penting pada terapi ini. Terapi dianggap berhasil jika anak tidak mengompol selama 1 bulan tanpa pemaikaian alarm, dan kebanyakan akan membuahkan hasil yang baik setelah 3-4 bulan terapi," tutur Irfan.

Selain terapi alarm, masih ada pilihan lain antara lain uroterapi, diuretik, antikolonergik hingga penggunaan obat seperti desmopressin untuk mengatasi anak mengompol pada malam hari.

Baca Juga: Simak, Inilah 7 Bandara yang Menurunkan Tarif Tes PCR di Akhir Tahun

Cara kerja desmopressin yakni dengan mengurangi produksi urin ke tingkat normal pada malam hari.

Jika terapi awal menunjukkan perbaikan maka dilanjutkan hingga 3 bulan, tetapi jika tidak ada perbaikan maka dokter bisa menambahkan dosisnya.

"Terapi yang dilakukan perlu disesuaikan dengan penyebab yang mendasari pasien seperti pemantauan perawatan memainkan peran yang penting untuk keberhasilannya," ujarnya.***

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler