Saat Michi mengangangkat telepon dari Rendy, sontak istrinya Angga itu meneteskan air mata.
Michi tak menyangka kalau Ketrin tak lama lagi akan meninggal. Angga pun langsung diberitahu akan hal ini.
Sontak Angga menangis seketika itu juga dan segera pergi ke rumah sakit untuk menemui adiknya.
Di lain sisi, Rendy sudah sampai lagi ke ruang rawat inap Ketrin. Sontak ia memeluk istrinya itu.
Rendy mengatakan kalau ia sangat mencintai Ketrin hidup dan mati, dan tidak ingin ditinggalkan oleh pujaan hatinya.
Air mata Rendy pun membuncah seketika itu juga. Rendy menangis sesenggukan di pelukan Ketrin.
Ketrin tak mengerti apa yang dimaksud Rendy, akan tetapi mustahil bagi suaminya itu untuk mengatakan sejujurnya pada Ketrin.
Rendy tak sanggup bagaimana cara memberitahu Ketrin soal kenyataan pahit ini.
Ia memilih untuk menunggu Angga, karena kakaknya Ketrin orang yang pantas mengatakan soal kenyataan pahit ini.
Lantas apakah Angga berani mengatakan kalau Ketrin berusia pendek pada adiknya itu?