Aldebaran sempat bertanya apakah Mama Rosa tahu apa keterlibatan Pak Hartawan di dalam kecelakaan tersebut.
Mama Rosa sendiri mengaku tidak mempunyai kenalan atau kolega dengan nama Novia dan Pratama.
Aldebaran mulai menyimpulkan kalau bisa saja nama Pratama adalah Irfan Pratama yakni omnya Andin, karena korbannya di sana bernama Novia dan Pratama.
Kesalahan nama itu membuat Mama Rosa menyimpulkan kalau mereka orang yang berbeda, karena namanya Novia bukan Sofia.
Mama Rosa terus memikirkan tanggal atau angka 2309 yang dijadiakan Pak Hartawan sebagai sandi brankas rahasianya, dan angka itu seperti mengingatkannya pada sesuatu.
Lantas Aldebaran menuju ruang kerjanya, ia curiga kalau bisa jadi Pak Hartawan terlibat dalam kejadian kecelakaan itu.
Lalu Aldebaran berinisiatif untuk mendatangi penerbit koran tersebut dan mememui sang wartawan bernama Jeremy Cahyadi, yang menulis berita yang dia baca.