Selang beberapa waktu Elsa kembali ke tempat Nino menunggu, namun dia sudah tak ada.
Elsa tak dapat melihat Nino disana, dia berusaha memanggil –manggil nama suaminya.
Dia pikir mungkin Nino menunggunya diluar, maka Elsa yang ditemani Neneng hendak menuju gerbang luar tempat mereka direhabilitasi.
Petugas yang mengawasi Elsa langsung sigap melarangnya, sehingga Elsa pun kembali histeris karena ingin ikut bersama dengan suaminya.
Melihat kondisi Elsa yang sulit untuk ditangani maka dia pun dikurung di kamar berbeda, kamar yang hanya ada satu ranjang dan dindingnya dilapisi busa.
Tempat itu merupakan ruangan untuk membuat pasien gangguan kejiwaan dapat tenang kembali.
Elsa terus berteriak-teriak ingin pulang bersama Nino, hingga pintu kamar pun dia pukul-pukul. Dia meminta untuk dikeluarkan dari kamar itu.
Bagaimanakah kisah Elsa selanjutnya?
Kemungkinan depresi Elsa sulit untuk diobati jika dia terus saja mendapat kunjungan dari Nino.
Jika nantinya Nino menjenguknya lagi, mungkin saja sikap Elsa akan sama.