Kemudian, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, realisasi klaster kesehatan menjadi terbesar dari klaster perlinsos (Perlindungan Sosil).
"Realisasi dari klaster Perlinsos yang sebesar Rp152,18 triliun, antara lain digunakan untuk Program Keluarga Harapan (PKH) sebesar 98,0 persen atau Rp27,75 triliun dari pagu Rp28,31 triliun, Kartu Sembako sebesar 83,9 persen atau Rp41,88 triliun dari pagu Rp49,89 triliun," kata Airlangga, di Jakarta, Selasa lalu.
Realisasi BLT Desa sebesar 69,3 persen atau Rp19,95 triliun dari pagu Rp28,80 triliun, dan Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebesar 84,9 persen atau Rp7,48 triliun dari Rp8,8 triliun.
Untuk realisasi Klaster Kesehatan yang sebesar Rp143,29 triliun dan digunakan untuk Diagnostik (Testing dan Tracing), Therapeutic (Insentif dan Santunan Nakes) dan Vaksinasi (Pengadaan dan Pelaksanaan).
Realisasi Klaster Program Prioritas sebesar Rp83,64 triliun (70,9 persen). Klaster Dukungan UMKM dan Korporasi sebesar Rp77,73 triliun (47,9 persen).
Kemudian, klaster insentif usaha telah terealisasi 100 persen sebesar Rp62,86 triliun. Dengan satu di antara syarata penerima BTL subsidi gaji yakni pekerja dengan gaji di bawah Rp3,5 juta perbulan.
Berdasarkan data terakhir, pemerintah telah mencairkan BLT subsidi gaji atau BSU sebesar 84,9 persen atau Rp7,48 triliun dari pagu Rp8,80 triliun.
Dengan demikian, masih ada sisa anggaran yang akan disalurkan ke pekerja hingga akhir bulan ini.