"Dalam kasus ini, Bitcoin memiliki stok yang "terbatas" namun permintaan akan Bitcoin semakin banyak dari seluruh dunia maka wajar saja harganya setiap tahun semakin tinggi," bebernya.
Baca Juga: Ramalan Zodiak 12 Oktober 2021 untuk Gemini, Scorpio dan Virgo Harus Bekerja Sistematis
Oscar pun mengatakan faktor psikologis para investor puns emakin kesini semakin teruji.
Banyak orang yang mempercvayai kripto sebagai aset yang layak dimiliki. Hal ini membuat masyarakat semakin banyak berminat untuk membeli aset kripto dan tentu harganya semakin menguat.
"Tidak lupa juga sentimen berita internasional soal kripto maupun ekonomi mikro dan makro juga turut mempengaruhi harga aset kripto," ucap Oscar.
Insiden market merah yang terjadi karena kasus evergrandr dan pelarangan kripto oleh otoritas Tiongok membuat sentimen berita positif mengenai kripto. Keunggulan lain kripto yakni lebih memudahkan dalam urusan transfer dan nyaris tanpa biaya.
Baca Juga: BRI Paparkan Keberhasilan Transfomasi BRIVOLUTION dalam Ajang INDI 4.0
Oscar mengatakan dukungan terhadap Bitcoin pun datang dari regulator keuangan negara Swiss yang menyetujui investasi kripto karena bakal memicu inovasi teknologi.
"Kemudian ada berita perusahaan manajemen aset besutan George Soros, yakni Soros Fund Mnagenemt yang mengkonfirmasi bahwa perusahaan sudah memiliki Bitcoin," kata dia.
Oskar pun menduga penyebab kenaikan haga Bitcoin pada Oktober dipicu oleh pemutakhiran blockchain Bitcoin bernama Taproot guna menambah fungsi smart contract pada Bitcoin.