Jelas, katanya, hal itu bertolak belakang dengan pernyataan Jokowi.
"Dari kebijakan food estate ini saja menjadi bukti bahwa Presiden ‘cinta’ produk asing."
Baca Juga: PRMN Menyusun Modul Uji Kompetensi Wartawan untuk Perkuat Kualitas Jurnalisme
"Kebijakan sekarang yang akan impor beras 1 sampai 1,5 juta ton beras, daging, serta gula yang akan dipercepat. Mana bukti Presiden cinta produk dalam negeri?" kata Riyono.
Saat ini pemerintah melalui Kemenko Perekonomian sedang mempersiapkan realisasi impor 500 ribu ton untuk Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dan 500 ribu ton sesuai dengan kebutuhan Perum Bulog.
Kebijakan impor beras, gula, daging malah menjauhkan presiden dengan janjinya yang akan mensetop impor sejak menjadi Presiden periode pertama.
"Pak Jokowi harusnya membela petani dan membuat kebijakan yang lebih pro kepada petani."
"Bukan menjadikan impor sebagai jalan utama dalam pemenuhan pangan nasional."
"Sudah sejak 2014-2021 kebijakan pangan tidak mampu menghadirkan cinta bagi produk dalam negeri," tutur Riyono dikutip laman resmi PKS.
Sementara dilaporkan Antara, Presiden Joko Widodo mengatakan boleh saja menyampaikan kecintaan terhadap produk Indonesia dan ketidaksukaan pada produk asing.