Pinjaman Senilai 500 Dolar AS Disetujui ADB agar Indonesia Ciptakan Pertumbuhan Berkelanjutan

21 November 2021, 11:30 WIB
Ilustrasi Dolar. Pinjaman Senilai 500 Dolar AS Disetujui ADB agar Indonesia Ciptakan Pertumbuhan Berkelanjutan. /pexels @karolina grabowska

POTENSI BISNIS - Untuk membantu Indonesia dalam melakukan pemulihan dari dampak pandemi Covid-19, dan menciptakan pertumbuhan berkelanjutan.

Asian Development Bank (ADB) atau Bank Pembangunan Asia menyetujui pinjaman berbasis kebijakan senilai 500 dolar AS.

Direktur ADB bidang Pembangunan Manusia dan Sosial bagi Asia Tenggaran, Ayako Inagaki mengatakan, pinjaman ini akan membantu meningkatkan kualitas ADM.

Baca Juga: Dukung Indsutri Kreatif, BRI Gandeng Kadet 1947 Gelar Pameran dalam Negeri

Kemudian bisa meningkatkan produktivitas tenaga kerja serta reformasi di bidang pendidikan, pengembangan keterampilan, kesehatan dan perlindungan sosial.

"Program ini mendukung reformasi penting yang membantu pemerintah mencapai berbagai taget kesehatan dan pendidikan dalam Sustainable Development Goals," kata dia dikutip dari ANTARA pada Minggu, 21 November 2021.

Seiring diperlukannya tingkat pertumbuhan tahunan hingga 7 persen, agar Indonesia mampu menjadi negara berpenghasilan tinggi pada 2045.

Baca Juga: LICIK! Adu Domba Rendy dan Katrin, Irvan Jadi Musuh Bersama Al dan Angga di Ikatan Cinta

Sehingga membutuhkan angkatan kerja yang terampil bagi transisi menuju menufaktur teknologi tinggi dan ekspor bernilai tambah lebih tinggi.

Indeks modal manusia Indonesia naik menjadi 54 persen pada 2020 dari sebelumnya 50 persen pada 2010.

Pinjaman baru ini membiayai subprogram pertama dari tiga subprogram Meningkatkan Produktivitas Melalui Program Pembangunan Modal Manusia (Boosting Productivity Trough Human Capitas Development Program).

Baca Juga: Update Harga Emas Minggu 21 November 2021: Logam Mulia Antam dan UBS Kompak Turun di Pegadaian

Program ini menggabungkan pinjaman berbasis kebijakan dengan bantuan teknis dan dudukan pengetahuan yang berfokus pada kesehatan, pendidikan dan perlindungan sosial.

Sehingga nantinya akan menaikkan indeks Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia menjadi 59 pada 2026.

"Adanya angkatan kerja yang terampil dan sehat memalui pendidikan teknis dan vokasi, pelatihan dan pendidikan tinggi akan mendorong perusahaan untuk berinvestasi di Indonesia, sehingga turut memajunkan pembangungan sektor swasta," kata dia.***

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler