Politisi PKS ke Jokowi, Katanya Benci Produk Asing, tapi Beras, Gula, Daging Malah Impor Lagi

8 Maret 2021, 20:04 WIB
Petani sedang memberi pupuk. PKS soroti ucapan Presiden Jokowi soal gaungkan benci produk asing. Faktanya kini impor beras, gula, daging. Pertanyakan bukti cinta produk dalam negeri. /Pikiran Rakyat/Dodo Rihanto/

 

POTENSI BISNIS - Gaungkan benci produk asing yang dikamando Presiden Joko Widodo atau Jokowi belum terbukti alias hanya omong doang. Buktinya, saat ini malah membuka lebar-lebar produk impor beras, gula, hingga daging.

Pernyataan Jokowi tersebut hingga saat ini masih menjadi sorotan, di mana ucapan dan tindakan jauh berbeda.

Ketua DPP PKS Bidang Tani dan Nelayan, Riyono menyatakan pernyataan Jokowi harus dibarengi dengan kebijakan yang dilakukan, bukan hanya sebatas ucapan belaka.

Baca Juga: Nissa dan Ayus Belum Buka-bukaan Soal Dugaan Perselingkuhan, Tebe Justru Ungkap Fakta Baru

Riyono memberi contoh soal Food Estate yang selama ini digaungkan Jokowi.

Saat ini justru banyak dikritisi kalangan aktivis dan kalangan kampus.

Food Estate yang dilakukan saat ini malah berpotensi kegagalan yang tinggi.

Baca Juga: Drama True Beauty 2 Akan Segera Dirilis? Moon Ga Young dan Cha Eun Woo Disebut Punya Hubungan Spesial

Dengan alasan itu, pemerintah Indonesia malah berencana melakukan impor 1 juta lebih beras.

Jelas, katanya, hal itu bertolak belakang dengan pernyataan Jokowi.

"Dari kebijakan food estate ini saja menjadi bukti bahwa Presiden ‘cinta’ produk asing."

Baca Juga: PRMN Menyusun Modul Uji Kompetensi Wartawan untuk Perkuat Kualitas Jurnalisme

"Kebijakan sekarang yang akan impor beras 1 sampai 1,5 juta ton beras, daging, serta gula yang akan dipercepat. Mana bukti Presiden cinta produk dalam negeri?" kata Riyono.

Saat ini pemerintah melalui Kemenko Perekonomian sedang mempersiapkan realisasi impor 500 ribu ton untuk Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dan 500 ribu ton sesuai dengan kebutuhan Perum Bulog.

Kebijakan impor beras, gula, daging malah menjauhkan presiden dengan janjinya yang akan mensetop impor sejak menjadi Presiden periode pertama.

"Pak Jokowi harusnya membela petani dan membuat kebijakan yang lebih pro kepada petani."

"Bukan menjadikan impor sebagai jalan utama dalam pemenuhan pangan nasional."

"Sudah sejak 2014-2021 kebijakan pangan tidak mampu menghadirkan cinta bagi produk dalam negeri," tutur Riyono dikutip laman resmi PKS.

Sementara dilaporkan Antara, Presiden Joko Widodo mengatakan boleh saja menyampaikan kecintaan terhadap produk Indonesia dan ketidaksukaan pada produk asing.

"Kemarin, saya sampaikan untuk cinta produk Indonesia, untuk bangga terhadap produk Indonesia, dan boleh saja kita bilang tidak suka pada produk asing.

"Masa kita tidak boleh bilang tidak suka, kan boleh saja tidak suka pada produk asing," kata Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat.

Presiden Jokowi menyampaikan hal tersebut dalam Peresmian Pembukaan Rapat Kerja Nasional XVII Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Tahun 2021.

"Begitu saja ramai, saya ngomong benci produk asing, begitu saja ramai. Boleh kan tidak suka produk asing," tambah Presiden.

Kecintaan terhadap produk dalam negeri dan kebencian terhadap produk asing juga Presiden Jokowi nyatakan dalam Peresmian Pembukaan Rapat Kerja Nasional Kementerian Perdagangan Tahun 2021 pada Kamis 4 Maret 2021.***

Editor: Awang Dody Kardeli

Tags

Terkini

Terpopuler