Kontribusi Gojek Terhadap Perekonomian Indonesia sebelum Pandemi Melanda

- 5 Agustus 2020, 10:00 WIB
PT Gojek
PT Gojek /zedge/ecky sastro

POTENSI BISNIS - Lembaga Demografi Universitas Indonesia (LD FEB UI) memaparkan kontribusi start up Gojek terhadap perekonomian nasional tahun 2019. Perusahaan yang didirikan oleh Nadiem Makariem di tahun 2010 pada awalnya menuai kontroversi, sebelum akhirnya disambut hangat dan diterima oleh masyarakat Indonesia.

Selain untuk kendaraan transportasi, Gojek juga membuka layanan jasa antar makanan. Gojek menyebutnya layanan Gofood. Layanan ini cukup diminati di daerah perkotaan, karena menawarkan kemudahan membeli makanan dan diskon belanja yang cukup besar apabila menggunakan gopay.

Khusus untuk layanan Gofood, Gojek memiliki sistem yang menghubungkan antara pembeli, pemilik toko, dan pengantar (driver) dalam satu aplikasi. Layanan ini bekerjasama dengan UMKM yang bergerak di sektor kuliner.

 Baca Juga: 9 Tips Cara Mengenal dan Meyakinkan Potensi Bisnis yang Anda Miliki

Dilansir potensi bisnis dari warta ekonomi "Berapa Kontribusi Gojek ke Ekonomi Indonesia ? Cek disini" Meskipun menuai kontroversi, tidak bisa dipungkiri Gojek menyubang kontribusi yang besar kepada negara. Menutip dari KrAsia, Gojek menyumbang Rp105,6 triliun sepanjang tahun 2019. Layanan yang digunakan adalah Goride, Gofood, Gopay, Gosend dan Gocar sebelum pandemi Covid-19.

Perusahaan Gojek melaporkan bahwa satu diantara komponen berasal dari mitra Gojek, berjumlah Rp87,1 triliun. Layanan Gojek yang banyak menyebabkan perusahaan mendapatkan keuntungan dengan jumah yang tidak sedikit dan mampu mengembangkan sektor UMKM yang bergerak dibidang kuliner khususnya.

Kontribusi UMKM hingga Rp17,5 triliun walaupun tidak bergabung dengan platform. Pihak perusahaan mengklaim rentetan UMKM mencatatkan volume transaksi lebih tinggi setelah bekerjasama dengan Gojek.

Sejumlah 33 persen UMKM yang bekerjasama dengan Gojek merasakan manfaat langsung, bahkan samai bisa membuka cabang bisnis baru. Pihak Gojek melaporkan “jumlah itu hampir dua kali lipat dari tahun 2018, yang terhitung hanya Rp44,2 triliun, belum termasuk kontribusi layanan gosend dan gopay”.

Peningkatan volume penjualan UMKM yang bekerjasama dengan Gojek, membuktikan bahwa pemasaran berbasis digital (online) mampu menjadi solusi dalam mengembangkan UMKM. Karena kebiasaan aktifitas manusia sudah berubah, dari manual ke serba digital.

Halaman:

Editor: Rahman Agussalim

Sumber: Warta Ekonomi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x