Profesional, Kolaborasi dan Pemasaran Digital Bantu Dongkrak Produk-Produk Lokal

- 30 November 2020, 12:10 WIB
Pekerja membatik di sentra batik seblang di Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (14/11/2020). Pemilik Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) itu mengaku saat ini usaha kain batik mulai bergerak bangkit seiring sektor pariwisata yang menjadi daya tarik kunjungan wisatawan mulai bergeliat dan berangsur pulih. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya/hp.
Pekerja membatik di sentra batik seblang di Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (14/11/2020). Pemilik Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) itu mengaku saat ini usaha kain batik mulai bergerak bangkit seiring sektor pariwisata yang menjadi daya tarik kunjungan wisatawan mulai bergeliat dan berangsur pulih. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya/hp. /BUDI CANDRA SETYA/ANTARA FOTO

POTENSIBISNIS - Delapan bulan lebih pandemi Covid-19 melanda Indonesia. Situasi ini tidak hanya  berpengaruh pada sektor kesehatan, tapi juga dunia usaha. 

Meski kondisi sulit, beberapa UMKM masih mampu bertahan bahkan berkembang dengan sejumlah inovasi.

Profesional, kolaborasi dengan berbagai pihak dan pemanfaatan teknologi digital jadi jurus yang banyak dipakai para UMKM lokal dalam mendongkrak penjualan produk-produk mereka.

Denden Sofiudin, seorang pemilik usaha kopi di Temanggung membuktikan jurus yang kini banyak digunakan para pelaku UMKM di tengah masa sulit ini.

Denden sendiri merintis usahanya sejak 2015, ia membuat Rumah Kopi Temanggung untuk memfasilitasi hasil panen kopi dan tembakau para petani lokal.

“Secara pengetahuan saya sama sekali blank, saya tidak punya basic orang kopi, tetapi saya punya pengalaman sehari-hari di dunia digital (online). Saya coba menawarkan itu di online responnya bagus,” kisahnya dalam Webinar KPC PEN dengan tema ‘Pandemi dan Peluang Bisnis Berbasis Kearifan Lokal’, Jumat 27 November 2020.

Setelah sukses, Denden mengajak beberapa temannya untuk melakukan hal yang sama. Denden kemudian turun tangan untuk mengajari teman-temannya memanfaatkan teknologi yang kini banyak tersedia secara gratis atau tidak berbayar.

“Saya buatkan mereka titik-titik di google maps, dengan kata-kata yang harus ada Kopi Temanggung. Karena harapannya, siapapun yang lewat Temanggung dan mau mencari, tinggal di-searching, lalu silahkan dipilih pegiat mana yang mau dituju, sesuai seleranya,” terangnya menunjukkan kunci keberhasilan- bahwa kolaborasi adalah sesuatu yang mutlak dilakukan.

Usahanya memasarkan secara digital, berbuah manis meski dalam masa pandemi. Diakui Denden, nyaris secara keseluruhan penjualan produk rumah kopi Temanggung dilakukan secara online.

“Distribusi dan penjualan rumah kopi Temanggung itu, nyaris 95% semuanya online,” ujar Denden.

Halaman:

Editor: Pipin L Hakim


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x