POTENSI BISNIS - Twitter mengeluarkan pernyataan mengenai sejumlah akun bot dan spam dalam platformnya.
Twitter mengklaim, kurang dari 5 persen dari total pengguna mereka, yakni adanya bot dan spam di platformnya.
"Twitter meyakini sudah secara cukup mengungkapkan metodologi yang digunakan untuk menghitung angka tersebut," bunyi pernyataan Twitter, dilansir dari Reuters.
Baca Juga: Tes Psikologi: Hal Pertama Dilihat pada Gambar akan Tentukan Otak Kiri atau Kanan Anda yang Lebih Dominan
Pernyataan tersebut dimuat dalam sebuah surat yang ditujukan kepada Komisi Sekuritas, dan Bursa (SEC) Amerika Serikat, tertanggal 22 Juni.
Sebagaimana dilansir dari ANTARA, pihak Twitter belum memberikan keterangan atas temuan tersebut.
Adapun informasi mengenai akun bot dan spam adalah satu di antara faktor yang membuat Elon Musk ingin mundur dari rencana pembelian Twitter senilai 44 miliar dolar AS.
Baca Juga: Sal Menaruh Curiga pada Sienna, Andin Batalkan Kontrak BA Gegara Hal Ini di Ikatan Cinta
Baca Juga: Tes Ilusi Optik: Dapatkah Anda Menemukan Pemilik Anjing yang Tersembunyi pada Gambar Ini?
CEO Tesla itu menyatakan, Twitter menyesatkan soal jumlah akun bot dan sampah di platform tersebut.
Sehingga, Twitter dan Elon Musk masing-masing mengajukan tuntutan ke pengadilan di AS terkait pembelian perusahaan tersebut.***