NASA: Asteroid Setara Gedung Burj Khalifa Dubai, Dekati Bumi 17 Desember Mendatang

15 November 2021, 14:13 WIB
Ilustrasi. NASA: Asteroid Ukuran Sebesar Gedung Burj Khalifa di Dubai Mendekati Bumi. /PIXABAY

POTENSI BISNIS - Berdasarkan catatan pelacak asteroid NASA, dikabarkan sebuah asteroid berukuran besar sedang menuju planet bumi pada pertengahan Desember.

Disebutkan, sebagai 163899 (2003 SD220), asteroid besar ini memiliki diameter sekitar 791 meter, bahkan hampir setengah mil panjangnya.

Menurutnya, asteroid tersebut dikabarkan seukuran gedung tertinggi di Bumi, Burj Khalifa di Dubai, bangunan buatan manusia.

Baca Juga: Pertumbuhan Utang Luar Negeri Indonesia Mencapai 423,1 Miliar Dolar AS pada Triwulan III 2021

Namun, pengamatan yang dilakukan pada tahun 2015 oleh Observatorium Arecibo di Puerto Rico menunjukkan kala itu bisa jauh lebih besar.

Setidaknya, 2 kilometer panjangnya, dengan pengamat membandingkan bentuk sepeti ubi jalar.

NASA kemudian datang dengan pengukuran yang berbeda, sekitar 1,6 kilometer dan membandingkan bentuknya dengan kuda nil.

Baca Juga: Sari Nila Sebut Udah Cocok saat Amanda Manopo Terbaring Pasrah Dicium, Andin Ikatan Cinta: Aduh Tinggal...

Namun, perkiraan NASA saat ini menempatkan asteroid pada diameter 791 meter, demikian dikutip dari ANTARA, pada Senin, 15 November 2021.

Asteoid tersebut akan terbang melewati Bumi pada 17 Desember dalam jarang sekitar 5,4 juta kilometer dari planet dengan kecepatan 5,6 km/detik.

Sebagai perbandingan, jarak antara Bumi dan Bulan jauh lebih dekat dari itu, sekitar 385.000 km.

Dengan demikian, meskipun diklasifikasikan sebagai Asteroid Berpotensi Berbahaya (PHA) karena ukuran dan jaraknya yang dekat dengan Bumi, tampaknya tidak akan menimbulkan ancaman bagi planet.

Baca Juga: Mengejutkan, Aldebaran Berhasil Bekuk Irvan Karena Hal Ini, Om Andin Tak Bisa Mengelak, Ikatan Cinta Malam Ini

Bahkan, NASA telah menyakatan, Bumi aman dari dampak asteroid selama 100 tahun ke depan.

Asteroid ini termasuk kelas Aten, artinya orbitnya bersilangan dengan Orbit Bumi mengelilingi Matahari, tetapi menghabiskan sebagian besar waktunya di dalamnya.

Ada kemungkinan teoritis suatu hari nanti bisa menyerang planet ini, tetapi perhitungan saat ini menunjukkan itu bukan masalah.

Namun, ada nilai lain di asteroid ini, lantaran berpotensi menjadi lokasi misi eksplorasi robot.

Baca Juga: Anak Jalanan Reborn Tayang, Warganet Bandingkan Ranty Maria-Rayn Wijaya dan Natasha Wilona-Stefan William

Saat ini, tidak ada misi seperti itu yang direncanakan, tetapi secara teori dimungkinkan.

Laboratorium Propuli Jet NASA menghitung data untuk misi ekplorasi hipotetis ke asteroid.

Menurut perhitungan ini, itu akan memiliki delta-V (ukuran berbagai nilai dan faktor yang menentukan seberapa sulitnya untuk melakukan manuver dengan benar saat peswat ruang angkasa lepas landas dan/atau mendarat) sebesar 9,851 km/detik.

Sebagai perbandingan, angka itu disekitar delta-v untuk meluncurkan roket ke orbit rendah.

Pada bulan Oktober, Uni Emirat Arab mengumumkan rencana misi baru untuk menjelajahi asteroid, dan akan menjadi negara Arab pertama yang berhasil mendaratkan peswat ruang angkasa di asteroid.

Hal tersebut direncanakan untuk diluncurkan pada tahun 2028 dengan waktu pengembangan tujuh tahun untuk pesawat ruang angkasa.

Misi tersebut akan melihat UEA menjalahi planet Venus, serta tujuh asteroid, yang berpuncak pada pendaratan yang direncanakan di asteroid itu sendiri pada tahun 2033 seltelah lima tahun perjalanan misi.

Asteroid di masa lalu telah mendarat di tiga negara, dan banyak yang melihatnya sebagai sumber yang memungkinkan untu operasi penambangan di masa depan, karena asteroid ini bisa kaya akan bahan mentah.

Terlepas dari potensinya, banyak juga yang benar-benar khawatir tentang bahaya asteroid dekat Bumi.

Karena dampaknya dapat menghancurkan dan umat manusia saa ini tidak memiliki sarana yang memadai untuk bertahan melawannya.

Satu di antara metode untuk kemungkinan mengentikan dampak asteroid ialah melalui penggunaan defleksi, yang berarti meluncurkan sesuatu untuk sedikit mengubah jalurnya.

Dalam istilah awam, itu berati meninjau asteroid dengan roket dengan kecepatan yang cukup untuk mengubah arahnya dengan spersekian detik.***

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler