POTENSI BISNIS - Dokter Saddam Ismail membagikan beberapa cara menghilangkan bau mulut saat sedang puasa.
Masalah bau mulut memang paling sering dialami banyak orang ketika sedang puasa, karena tidak adanya asupan makanan dan minuman yang masuk selama beberapa jam.
Bau mulut bisa membuat orang lain terganggu bahkan penderitanya sendiri akan merasa tidak percaya diri dalam beraktivitas.
Baca Juga: Sambut Lailatul Qadar, Apa Saja yang Bisa Dilakukan di 10 Terakhir Ramadhan? Simak Penjelasannya
Halitosis atau bau mulut merupakan kondisi yang bisa disebabkan oleh jenis makanan yang dikonsumsi, kebersihan mulut yang tidak terjaga, penyakit yang diderita, atau gaya hidup yang tidak baik.
"Penyebab bau mulut paling sering yakni adanya bakteri di area gigi maupun lidah," ujar dr Saddam Ismail dikutip PotensiBisnis.com dari kanal YouTube Saddam Ismail dalam unggahan video pada 21 April 2022.
Kali ini dr Saddam Ismail mengatakan untuk tidak perlu khawatir dengan masalah bau mulut karena bisa dihilangkan secara cepat dengan beberapa cara.
Baca Juga: 5 Manfaat Berpuasa di Bulan Ramadhan untuk Kesehatan Tubuh yang Tidak Diketahui Banyak Orang
Berikut dapat Anda simak tujuh cara menghilangkan bau mulut dengan mudah dan cepat ala dr Saddam Ismail.
1. Cukup minum air putih
Ketika tiba waktu berbuka puasa dan sahur sangat dianjurkan untuk mencukupi kebutuhan minum atau cairan, jangan hanya makan saja.
Anda bisa menggunakan metode 242 yakni dua gelas saat berbuka puasa, empat gelas di malam hari, dan 2 gelas ketika sahur.
Hal ini dilakukan agar mulut tetap lembab sehingga menghilangkan nafas tak sedap atau bau mulut saat puasa.
Baca Juga: Ikatan Cinta Malam Ini: Andin Hubungi Dokter Andi, Mama Rosa Dikirim ke RSJ?
Ketika cukup cairan dan produksi air liur baik maka bisa mencegah pertumbuhan bakteri di area mulut.
2. Konsumsi jus buah
Mengonsumsi jus buah juga menjadi satu di antara cara menghilangkan bau mulut saat puasa.
Misalkan Anda bisa konsumsi jus nanas, yang buahnya memiliki kandungan yang bisa mengatasi peradangan dalam tubuh kita.
Kemudian kandungan bromelain dalam buah nanas juga bisa membantu meningkatkan daya tahan tubuh dan menurunkan infeksi bakteri.
Baca Juga: Tak Terima Kenyataan Keisya Bukan Anak Kandungnya, Ricky Nekat Lakukan Hal Keji Ini, di Ikatan Cinta
Selain jus nanas, Anda juga bisa mengonsumsi jus jeruk yang kaya akan vitamin c dan bisa membuat produksi air liur lebih banyak sehingga menghilangkan bau mulut.
3. Cuka apel
Cuka apel bisa menjadi obat kumur alami yang membantu menghilangkan bau mulut.
Di dalam cuka apel mengandung senyawa asam asetat yang bisa mengurangi pertumbuhan bakteri.
Cara menggunakannya sebagai obat kumur yakni Anda siapkan satu gelas air hangat lalu masukkan satu sendok makan cuka apel dan aduk merata.
Kemudian, Anda bisa menggunakan campuran tersebut untuk berkumur selama 30 detik lalu dibuang.
4. Gunakan obat kumur
Obat kumur yang tersedia di pasaran bisa Anda gunakan untuk mengatasi bakteri di dalam mulut yang menyebabkan bau tak sedap.
Ketika Anda menggunakan obat kumur jangan lupa baca komposisi dan aturan pakai, serta pilihlah yang bebas alkohol.
5. Sikat gigi
Disarankan untuk sikat gigi setelah buka puasa dan sahur hingga bersih sampai ke sela-sela gigi.
Perhatikan agar sikat gigi dengan bersih karena jika masih ada sisa-sisa makanan yang tertinggal bisa menjadi tempat bakteri berkembang biak hingga menyebabkan bau mulut.
Sebagian orang saat puasa mungkin merasa tidak nyaman sikat gigi dengan menggunakan pasta gigi karena merasa ulu hati tidak enak atau asam lambung seperti naik.
Bagi Anda yang mengalami hal tersebut disarankan sikat gigi dengan menggunakan air saja.
6. Bersihkan lidah
Tak hanya sikat gigi, Anda juga wajib membersihkan lidah yang bisa menjadi sarang tumbuhnya bakteri dalam mulut.
Ketika gigi dan lidah bersih maka Anda bisa terhindar dari nafas tak sedap saat menjalankan puasa.
7. Menjaga kesehatan gusi
Menjaga kesehatan gusi juga patut diperhatikan untuk menghindari bau mulut.
Apabila gusi Anda bengkak atau terdapat banyak karang gigi maka ada baiknya harus konsultasi ke dokter untuk dilakukan penanganan.***