Bangun Terlambat, Masih Bisa Salat Subuh? Ini Penjelasan Ustaz Abdul Somad

- 22 November 2021, 20:35 WIB
Dokumen Ustaz Abdul Somad. Ustaz Abdul Somad atau akrab disapa UAS menjawab, dengan penjelasan jika di antara salat fardhu, Subuh adalah yang paling berat ditunaikan.
Dokumen Ustaz Abdul Somad. Ustaz Abdul Somad atau akrab disapa UAS menjawab, dengan penjelasan jika di antara salat fardhu, Subuh adalah yang paling berat ditunaikan. /Instagram/@ustadzabdulshomad

POTENSI BISNIS - Banyak dari kita kaum muslim, yang kerap bangun terlambat untuk menunaikan ibadah salah Subuh.

Pertanyaannya, jika terlambat sekitar pukul 05.30 WIB atau bisa lebih dari itu, apakah masih bisa menunaikan salat Subuh?

Penjelasan mengenai salat Subuh adalah dimulai ketika terbit fajar shodiq.

Baca Juga: Tes Psikologi: Gambar Pertama Dipilih Bisa Ungkap Tantangan Terbesar dalam Hidup Anda

Waktu salat Subuh akan berakhir saat masuk fase matahari terbit.

Seperti salat Isa, pelaksana salat Subuh sangat diutamakan disegerakan di awal waktu.

Bagaimana jika terlambat bangun di antara sekira pukul 05.30 WIB atau sampai pukul 06.00 WIB lebih?

Baca Juga: Waspadalah! Inilah Daftar Penyakit Paling Mematikan di Dunia, Salah Satu Penyebabnya Adalah Rokok

Dai kenamaan, Ustaz Abdul Somad atau akrab disapa UAS menjawab, dengan penjelasan jika di antara salat fardhu, Subuh adalah yang paling berat ditunaikan.

UAS dalam sebuah forum tanya jawab yang terekam dalam video berdurasi total hampir 19 menit, diunggah oleh kanal youtube TAMAN SURGA.NET pada Kamis 18 Juni 2020 pernah menjelaskan soal terlambat salat Subuh.

UAS menerangkan, batas akhir dari salat Subuh bisa dilihat berdasarkan waktu syuruq.

Baca Juga: Merasa Terganggu karena Alami Diare, Segera Lakukan 5 Pengobatan Rumahan Ini

Waktu syuruq ini bisa ditentukan dari waktu magrib di masing-masing daerah.

“Mulai lihat waktu isyraq lihat jadwal magribnya. Jam berapa waktu magribnya, begitu juga isyraq,” kata UAS menjelaskan.

Cara mengukur waktu syuruq atau isyraq, tinggal mengurangi 15 menit dari waktu magrib di masing-masing daerah.

Sebagai contoh, UAS menghitung waktu salat Magrib di Kota Tanjung Pinang, Kepulauan Riau.

Jika waktu salat Magrib di Kota Tanjung Pinang jatuh pada pukul 06.04 WIB, tingga dikurangi 15 menit.

Maka waktu syuruq atau terbitnya matahari di Kota Tanjung Pinang pada saat itu jatuh pada pukul 5.50 WIB.

Jadi jika terlambat sekira pukul 05.50 maka masih bisa melakukan salat Subuh.

“Jadi kalau begitu, syuruq matahari terbit di tanjung pinang, jam 5.50,”

“Kalau magribnya jam 6.04 maka boleh salat sunah isyraq jam enam subuh lewat lima. Lima belas menit sebelum itu subuh sudah habis,” ucap UAS menjelaskan.***

Editor: Awang Dody Kardeli


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x