POTENSIBISNIS – Makanan manis, kerap kali dianggap sebagai musuh pasien diabetes melitus. Makanan manis juga cenderung dihindari karena takut membuat kadar gula darah meningkat.
Menurut Dr. Ade Erni M. Gizi. Sp. GK., dokter spesialis gizi klinik pasien diabetes melitus sebenarnya masih diperbolehkan mengonsumsi makanan manis. Sebab bagaimanapun juga tubuh manusia tetap membutuhkan glukosa yang terkandung dalam makanan manis.
“Sel-sel dalam tubuh, seperti sel saraf, anak ginjal, eritrosit, itu sangat perlu glukosa,” kata dokter Ade dalam webinar, Myth and Fact About Nutrition and Sport, pada Minggu 22 November 2020, sebagaimana dikutip PotensiBisnis.com.
Baca Juga: Segera Daftar PPPK Kemendikbud, Ini Cara dan Syarat Lengkapnya
Jika pasien diabetes melitus terlalu membatasi asupan gula, seiring kali mengalami hipoglikemi, atau gula darah rendah yang. Efeknya pasti menjadi lemas.
“Kalau pasien diabet mengalami hipoglikemi dan dalam keadaan sadar justru obatnya adalah yang manis. Justru pantangan itu diambil dan di makan dengan catatan pasien dalam kondisi sadar. Apa pun itu permen, gula, roti,” tuturnya.
Perbedaan antara makanan manis dan karbohidrat sering disalah artikan oleh masyarakat. Ade menjelaskan, karbohidrat bisa meningkatkan gula darah. Tetapi karbohidrat terbagi menjadi karbohidrat kompleks dan simpleks.
Baca Juga: Anak Buah Megawati Kirim Karangan Bunga Turut Berduka ke Rizieq Shihab, Minta Segera Taubat
Baca Juga: Gelar UAS di 14 Tahun Terbongkar, Terungkap Berita Ustadz Abdul Somad pada Potongan Koran Tahun 1992