POTENSIBISNIS - Ketua Umum Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jimly Asshiddiqie menanggapi fenomena politik yang sedang terjadi di Indonesia, terkhusus nama Habib Rizieq Shihab yang sedang banyak diberitakan.
Memahami fenomena seperti ini, Jimly mengatakan adanya politik identitas keagamaan dan kebangsaan karena menjadi warna dari polarisasi komunikasi politik.
Sebagaimana dikutip potensibisnis.com dari channel YouTube Inspirasi Untuk Bangsa Dirinya mengatakan, jika kedua sifat tadi selalu menjadi permasalahan, justru ini yang membuat bangsa kita seolah tak maju.
Baca Juga: Jalani Pemeriksaan di Bareskrim Polri, Ridwan Kamil Beberkan Kronologi Kerumunan Massa Habib Rizieq
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini menjelaskan fenomena ini telah terjadi sejak Negara ini Merdeka dan tidak hanya terjadi di Indonesia saja.
"ini sejak tahu 45 tahun 56 kita tidak berhasil menyepakati UUD Baru di konstituan 56 sampai 59 ya gara gara isu identitas ini sehingga akhirnya kita kembali ke UUD 45 terus sampai era orde baru begitu lagi". Jelas Jimly
Politik identitas keagamaan dan kebangsaan ini selalu menjadi sorotan, hingga Pemilu kemarin.
"Setelah pilpres dan Pilkada DKI itu makin menyeruak nah sampai sekarang GK selesai" lanjutnya.
Baca Juga: Pemerintah Beri Izin Pemda untuk Buka Sekolah, Nadiem: Tatap Muka Ini Diperbolehkan tapi Tak Wajib