Terendah dalam 21 Tahun, Ekonomi Nasional Minus 5 Persen

- 6 Agustus 2020, 19:29 WIB
Ilustrasi: finansial krisis
Ilustrasi: finansial krisis /pixabay/geralt


POTENSI BISNIS - Angka pertumbuhan ekonomi nasional selama kuartal II 2020 menurun drastis ke level minus 5,32 persen akibat wabah virus corona.

Selain akibat wabah, ada banyak peristiwa lain yang terjadi selama kuartal II dan ikut memengaruhi ekonomi Indonesia.
Kontraksi 5,32 persen ini adalah yang terendah sejak kuartal I 1999. Pada kuartal I 1999 pertumbuhan mengalami kontraksi di angka 6,13 persen.

Kepala BPS, Suhariyanto, mengungkapkan bahwa angka itu tercatat paling buruk dalam 21 tahun terakhir sejak kuartal I 1999.

Baca Juga: Indonesia Masih Kuat Hadapi Bencana Resesi Jika Lakukan Hal ini

"Ekonomi beberapa mitra dagang utama pun melambat, bahkan mengalami kontraksi sebagai akibat pembatasan aktivitas penduduk untuk mengendalikan penyebaran Covid-19," kata Suhariyanto dalam konferensi pers di Jakarta pada Rabu, 5 Agustus 2020.

Sebut saja Amerika Serikat yang menjadi pasar ekspor nomor dua bagi Indonesia kontraksi sebesar 9,5 persen.
Lalu ada Singapura dengan kontraksi -12,6 persen. "Hanya China yang menjadi tujuan utama ekspor Indonesia pertumbuhan ekonominya tumbuh 3,2 persen di kuartal II 2020," ujarnya.

Bukan hanya itu, konsumsi rumah tangga yang menjadi mesin pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami kontraksi sebesar -5,51 persen (yoy). Pada periode sama tahun lalu, konsumsi rumah tangga tumbuh 5,18 persen.

Ia mengatakan, hampir seluruh komponen tercatat kontraksi meski ada dua komponen yang tercatat tumbuh.

Kedua komponen itu adalah kelompok kesehatan & pendidikan sebesar 2,02 persen dan kelompok perumahan & perlengkapan rumah tangga sebesar 2,36 persen.

Baca Juga: Ancaman Kelaparan Hampiri Warga Pasca Ledakan Beirut

Halaman:

Editor: Abdul Mugni

Sumber: Warta Ekonomi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x