Peneliti : Kontribusi Perempuan Sangat Besar Bantu Pulihkan Ekonomi Pascapandemi

- 2 Agustus 2020, 08:05 WIB
Ilustrasi: tampak seorang perempuan di dalam ruang kerja sedang membaca surat kabar/
Ilustrasi: tampak seorang perempuan di dalam ruang kerja sedang membaca surat kabar/ /pixabay/helpsg

"Perempuan menjadi pihak yang terdampak secara tidak proporsional karena mereka tersebar di banyak kelompok rentan dan kelompok terdampak pandemi baik sebagai seorang tenaga kerja maupun sebagai seorang perempuan yang penghasilannya bergantung pada kepala keluarga," kata Nadia.

Menurutnya, kontribusi perempuan dalam pemulihan ekonomi nasional dapat tercapai, harus dibarengi dengan memberikan akses kepada perempuan untuk bekerja di semua bidang tanpa adanya pembatasan apa pun.

"Perempuan terwakili dalam jumlah besar di UMKM dan sektor informal. Bahkan, lebih dari 50 persen UMKM di Indonesia dimiliki oleh perempuan. Akan tetapi, di masa pandemi seperti saat ini, keterwakilan dalam jumlah besar ini pun menjadikan mereka lebih rentan terkena dampak pandemi," ujarnya.

Data Bank Dunia menunjukkan rendahnya partisipasi angkatan kerja perempuan Indonesia, yakni di angka 53,5 persen. Jumlah ini dinilai masih jauh apabila dibandingkan dengan partisipasi angkatan kerja laki-laki yang mencapai angka 81,82 persen.

"Partisipasi angkatan kerja perempuan di Indonesia juga lebih rendah dengan rata-rata partisipasi angkatan kerja perempuan di Asia Timur dan Pasifik yakni sebesar 67,7 persen," paparnya.

Dijelaskannya, perempuan yang sudah menikah dan perempuan yang memiliki anak usia dini menjadi angka partisipasi paling rendah.

Baca Juga: Tips Atasi Kondisi Kulit Kering dengan Mudah Menggunakan Air Mawar

Alasan paling konkrit, kata Nadia, rendahnya angka partisipasi perempuan, karena banyak perempuan yang meninggalkan pekerjaan demi mengurus keluarga, terutama setelah melahirkan.

"Butuh adanya sinergi antarinstitusi. Sinergi ini dapat diwujudkan jika adanya kesepakatan atau peraturan yang memungkinkan semua institusi menyediakan fasilitas ramah gender yang mendukung karyawan perempuan dalam menjalankan pekerjaannya," pungkasnya.

Selain itu, lanjutnya, solusi untuk meningkatkan partisipasi perempuan, yaitu dengan memberikan fasilitas mereka untuk mengakses layanan penitipan anak.

Halaman:

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: Pikiran Rakyat Bekasi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x