Jokowi Panggil Kapolri hingga Kapolres ke Istana Tanpa Topi dan Tongkat, Ada Apa?

- 14 Oktober 2022, 16:54 WIB
Kapolri (Kanan) Jokowi (Kiri)
Kapolri (Kanan) Jokowi (Kiri) /Doc. YouTube Sekretaris Kabinet/

"Bahkan dalam beberapa survei di bulan Agustus, September, dan Oktober ini turun drastis sampai di bawah 5 persen," ujarnya.

"Jadi kasus Sambo, kasus Kanjuruhan, itu kemudian membuat posisi polisi itu di mata masyarakat jatuh sekali. Belum lagi misalnya kemarin ada penjelasan-penjelasan dari polisi yang tidak menunjukkan empati dari kasus Kanjuruhan, seolah-olah defensif mempertahankan diri," tuturnya menambahkan.

Baca Juga: Aldebaran Kambing Hitamkan Mama Rossa atas Penculikan Andin di Ikatan Cinta

Menurut Selamat Ginting, hal ini justru bertolak belakang dengan temuan Komnas HAM dan berbagai pihak lain, yang sejak awal menyatakan bahwa penyebab jatuhnya banyak korban jiwa adalah gas air mata.

"Nah ini kan bertolak belakang dengan temuan-temuan misalnya Komnas HAM, itu pernyataan Humas Polri yang mengatakan, satu, bahwa penggunaan gas air mata tidak berbahaya. Kemudian yang kedua juga apalagi yang tidak mematikan, apalagi yang sudah kedaluwarsa," ujarnya.

"Dan ini menimbulkan efek bahwa Kenapa polisi begitu defensif? padahal temuan Komnas HAM misalnya dan juga hampir semuanya mengatakan bahwa persoalan ini dipicu oleh penggunaan senjata gas air mata yang tidak lazim di lapangan sepak bola," ucapnya.

"Bahkan dunia sepak bola juga mengutuk, jadi kemudian juga dalam pertandingan-pertandingan sepak bola juga spanduk atau baliho itu protesnya bahwa polisi Indonesia membunuh penonton sepak bola," tutur Selamat Ginting menambahkan.

Dia pun kembali menegaskan bahwa Polri mendapat banyak kritikan karena sikap yang defensif dan enggan mengakui kesalahan dalam tragedi Kanjuruhan ini.

"Itu kan juga sebuah kesimpulan dari pecinta sepak bola dunia ini juga bahan yang menarik, mestinya polisi segera melakukan introspeksi dan menyatakan rasa penyesalan, permintaan maaf, dan lain-lain. Bukan kesannya defensif dan membela diri," kata Selamat Ginting, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari kanal Youtube Hersubeno Point.*** Eka Alisa Putri / Pikiran Rakyat

Halaman:

Editor: Rahman Agussalim

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah