POTENSI BISNIS - Kepala keamanan dan integritas Twitter Yoel Roth, mengatakan pihaknya akan mulai memberikan label peringatan di beberapa konten.
Khususnya konten yang menyesatkan mengenai konflik di Ukraina.
Menurutnya, ia akan membatasi penyebaran klaim yang dibantah oleh kelompok kemanusiaan atau sumber kredibel lainnya.
Baca Juga: Tes Psikologi: Kepribadian Anda Bisa Terungkap dari Cara Pilih Warna Pakaian dan Rambut pada Gambar
Yoel mengatakan, label peringatan itu akan mengingatkan pengguna, bahwa cuitan yang bersangkutan telah melanggar aturan Twitter.
Yoel menjelaskan, orang-orang masih dapat melihat dan mengomentari cuitan tersebut, akan tetapi fitur retweet akan dinonaktifkan.
"Pendekatan itu bisa menjadi cara yang lebih efektif untuk mencegah bahaya, sambil tetap menjaga dan melindungi (kebebasan) berbicara di Twitter," kata Yoel, dikutip PotensiBisnis.com dari laman Reuters, Jumat, 20 Mei 2022.
Yoel menyampaikan, Twitter akan memprioritaskan pemberian label pada cuitan menyesatkan dari akun dengan profil tinggi, seperti pengguna terverifikasi atau profil resmi pemerintah.
Sebagian informasi, Twitter memang tengah menerapkan kebijakan baru untuk mengatasi penyebarluasan informasi yang salah, termasuk seputar invasi Rusia ke Ukraina.