SBY Soroti Pilres AS: di Era Post Truth, Ucapan Pemimpin Harus Benar dan Jujur

- 20 Januari 2021, 11:34 WIB
Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). /Instagram @aniyudhoyono

"Ketiga, "post-truth politics" (politik yg tdk berlandaskan pada fakta), termasuk kebohongan yg sistematis & berulang, pada akhirnya akan gagal," katanya.

Baca Juga: Istri Mantan Pacar Melahirkan, 'Ya Allah' Tak Disangka Bidan Ini Lakukan Hal Mengejutkan

"Pemimpin akan kehilangan "trust" dari rakyatnya, krn mereka bisa bedakan mana yg benar (faktual) dgn yg bohong (tdk faktual). *SBY*," ujarnya.

Dikatakan SBY, setiap pemilu akan ada yang menang dan ada yang kalah. Siapapun yang kalah wajib terima kelahannya.

"Ucapkan selamat kpd yg menang. Itulah tradisi politik & norma demokrasi yg baik. Sayangnya, sbg champions of democracy, ini tdk terjadi di AS skrg. *SBY*," ujarnya.

Baca Juga: Tak Sengaja Patroli Melintas Jembatan, Polisi Temukan Tumpukan 'Uang' Rp40,5 Miliar

SBY menyayangkan pergantian kekuasaan yang damai tak terjadi di AS, transisi kekuasaan dibarengi luka, kebencian dan pemusuhan,

"Ini petaka bagi AS yg politiknya terbelah (deeply divided). Energi Biden bisa habis utk satukan AS hadapi tantangan ke depan. *SBY*," kata dia.

SBY juga mengatakan, jelang pelantikan Joe Biden, Washington DC mencekam, banyak brikade dan dalam pengamanan ketat 25.000 tentara.

Baca Juga: Hasan Putra Syekh Ali Jaber Malu saat Dijodohkan dengan Wirda Mansur, Ini Profilnya

Halaman:

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah