Kritik Jokowi The King of Lip Service BEM UI Berhadapan dengan Rektorat, Fadli Zon: Kebebasan Berekspresi

28 Juni 2021, 10:31 WIB
Fadli Zon kecam pemanggilam BEM UI oleh rektorat gara-gara poster Jokowi. /YouTube/Fadli Zon Official


POTENSI BISNIS - Buntut menyampaikan kritik di media sosial terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi), pengurus BEM UI harus berhadapan dengan pihak Rektorat.

Tindakan Rektorat UI tersebut tampaknya menuai banyak kecaman dari sejumlah tokoh hingga alumninya.

Para Mahasiswa yang dipanggil tersebut dinilai bertanggungjawab terkait atas unggahannya 'Jokowi; The King of Lip Service'.

Baca Juga: BEM UI Sebut Jokowi Kerap Obral Janji Manis Rakyat Sudah Mual, Bambang Widjojanto: Jadi Ingat...

Satu di antaranya kecaman tersebut, datang dari Fadli Zon yang mengakui kalau dirinya sebagai alumni UI.

Menurut Fadli Zon, sikap yang ditunjukkan pihak rektorat cenderung membungkam kebebasan bereksepresi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitar Indonesia (UI).

Sebagaimana dikutip dari akun Twitter pribadinya @fadlizon, pada Minggu, 27 Juni 2021 malam.

Baca Juga: Keras! Ferdinand Hutahaean Sindir BEM UI: Berbeda Itu Biasa, Biar Terlihat Kritis sebagai Mahasiswa

“Sebagai alumni UI, saya mengecam sikap Rektorat @univ_indonesia yang cenderung membungkam kebebasan berekspresi @BEMUI_Official,” cuit Fadli Zon, dikutip PotesiBisnis.com dari akun Twitter @fadlizon, pada Senin 28 Juni 2021.

Dikatakan Fadli Zon seharusnya pihak tersebut masuk ke substansi dan argumentasi terkait kritikan yang dilontarkan BEM UI itu.

“UI harusnya mengkaji dan mendalami apa yang disampaikan BEM UI secara akademik. Coba masuk ke substansi dan argumentasi,” kata Fadli Zon.

Baca Juga: BEM UI Minta Batalkan SKB Soal FPI, Ferdinand Hutahaean Sebut Hanya Latah Singgung UU Cipta Kerja

Selain itu, Fadli Zon menilai pemanggilan para mahasiswa pengurus BEMI UI itu merupakan hal yang 'memalukan'.

“Sungguh memalukan pakai ‘panggilan’ segala,” kicau Fadli Zon.

Tangkapan layar cuitan Fadli Zon. /Twitter/@fadlizon

Sebelumnya, Politikus Fahri Hamzah yang juga alumni UI juga menyinggung pemanggilan mahasiswa oleh rektorat melalui unggahan di akun media sosial pribadinya.

“Tahun 1994 aku dan teman-teman mahasiswa wartawan koran kampus #WartaUI menulis headline ‘Kritik Pembangunan Rektorat UI yang Megah’. Kami dipanggil dan koran kami dibredel di era Orba,” kicaunya, dikutip dari akun Twitter @Fahrihamzah, Senin 28 Juni 2021.

Fahri Hamzah mengatakan orde baru (Orba) tumbang pada tahun 1998, tetapi mentalnya pindah ke Rektorat UI.

“Tahun 1998 Orba tumbang. Rupanya mental orba pindah ke Rektorat UI mengancam mahasiswa. Malu ah!” kicaunya.

Fahri Hamzah mengingatkan bahwa semua kekuasaan yang bersifat absolut tersebut adalah hal yang berbahaya.

“Bahkan dalam lembaga agama pun berbahaya. Maka agama menyadari kelemahan mental manusia ini. Maka manusia dibatasi. Bahkan Nabi dibatasi. Jadi kelemahan Orba adalah absolutisme. Itu jangan ditiru apalagi dipuji. Jangan salah baca!” kicaunya.

Fahri Hamzah pun berharap semoga tindakan yang dilakukan Rektorat UI tersebut tidak benar, karena kampus harus menjadi sumber kebebasan.

“Masa depan kita adalah kebebasan. Meski pandemi membelenggu fisik kita, tapi jiwa dan pikiran harus merdeka,” kicaunya.

Fahri Hamzah menambahkan bahwa kampus adalah persemaian generasi kepemimpinan yang harus merasakan kebebasan.

“Kampus adalah persemaian generasi kepemimpinan yang harus terlepas dari pengangkangan!” kicaunya.***

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: Twitter @fadlizon

Tags

Terkini

Terpopuler