Cara Disdik Jabar Membangun Karakter dan Budi Pekerti untuk siswa-siswi di Bulan Ramadan

27 April 2021, 21:10 WIB
Siswa SMAN 2 Lembang berpartisipasi dalam berbagi rantang siswa. Ini bagian dari program Dinas Pendidikan Jawa Barat untuk menumbuhkan budi pekerti serta karatker siswa. //Tangkapan Layar Instagram.com/@disdikjabar/

POTENSI BISNIS - Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Barat terus menumbuhkan budi pekerti untuk para siswa.

Program Rantang Siswa yang dijalankan beberapa waktu lalu sebagai satu di antara usahanya tersebut.

Tidak hanya menumbuhkan budi pekerti, namun juga membentuk karakter siswa yang mutakin.

Baca Juga: Polri Sebut Munarman Terlibat Baiat Isis di Tiga Lokasi

Kadisdik Jabar, Dedi Supandi mengatakan kegiatan rantang siswa diikuti 514.079 anak didik, baik itu SD, SMP dan SMA/SMK/SLB.

Para siswa itu turut serta membagikan makanan yang disampaikan kepada tetangga, kolega, teman, anak yatim lansia dan sebagainya.

Selain itu, mereka turut meramaikan kegiatan ini dengan mengirimkan foto melalui #rantangsiswa di media sosial Instagram.

Baca Juga: Dua WN India Diburu Polda Metro Jaya setelah Berhasil Lolos Karantina Covid-19

“Jadi partisipasinya sungguh luar biasa ini, mudah-mudahan dapat menimbulkan dan menumbuhkan karakter bagi anak didik bangsa," kata Dedi dalam rilis yang diterima PotensiBisnis.com

"Ini sebagai peningkatan budi pekerti dan kita berharap ini adalah bagian dari pola pendidikan yang Pancasila,” lanjutnya.

Keberhasilan itu membuat Dedi menyampaikan terimakasih kepada siswa-siswi yang telah berpartisipasi turut serta dalam mengikuti kegiatan rantang siswa.

Hal tersebut menujukan kekompakan siswa Jawa Barat dalam melaksanakan kegiatan yang positif.

“Kawan-kawan yang merupakan siswa-siswi di Jabar ini mereka sangat antusias. Kita lihat di hastag, ada di antaranya yang masak sendiri," ungkapnya.

"Tempatnya juga berbagai macam bisa pakai nasi dus, besek, box, Tapi ternyata ada juga yang malah pakai rantang beneran. Dan dia katakan dia masak sendiri dan senang,” katanya.

Tumbuhnya budi pekerti dan karakter yang diharapkan bisa terlihat dari modifikasi program yang dilakukan para siswanya.

Menurutnya, Di antara peserta kegiatan tersebut, ada pula yang membagikan makanan secara masif dengan bergabung bersama OSIS sekolah.

Mereka membagikan makanan tersebut kepada pejalan kaki dan pembersih jalan bersamaan dengan waktu buka puasa

“Yang lebih antusiasnya lagi pada saat mau titik makanan mau habis dan akan berakhir, ternyata siswa ini berinisiatif untuk mengumpulkan uang yang dimasukan ke dalam amplop untuk diberikan kepada yang membutuhkan,” ucapnya.

Melihat antusiasme tersebut, Dedi mengatakan, bukan tidak mungkin ke depan akan ada kegiatan positif serupa yang dilakukan dengan gotong royong.

Disdik Jabar sendiri, Dedi memastikan, akan terus memberi dukungan kepada siswa untuk menumbuhkan pendidikan budi pekerti, keiklasan, dan hal positif lainnya selain prestasi yang diraih di sekolah.

“Jadi bagaimana mereka bisa menumbuhkan budi pekerti dan kita sudah sampaikan bahwa ini bagian dari pola Pendidikan Pancasila," jelasnya.

"Kita ingin ini bukan kegiatan yang terakhir, tapi ke depan akan ada kegiatan positif lainnya yang dapat dilakukan secara bersama-sama,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Pengurus Besar PGRI, Dudung Nurullah Koswara menilai Rantang Siswa merupakan kegiatan yang aplikatif dan dapat membumikan spirit berbagi dan menguatkan akhlak mulia. Sehingga dapat menumbuhkan jiwa sosial bagi anak didik.

"ApaIagi di buIan suci ramadhan, tepat dan pas momentumnya. Tangan di atas lebih baik dari tangan dibawah. Dedi Supandi nampaknya ingin mengajak anak didik menjadi pemberi bukan peminta-minta di kemudian hari," katanya.

Diketahui, melalui Rantang Siswa anak didik dianjurkan menyebarkan aktivitas tersebut melalui jejaring maya.

Menurutnya, hal ini seirama dengan keinginan Mendikbud Nadiem Makarim yang menginginkan setiap gerakan yang baik.

Artinya, ditayangkan melalui media sosial tersebut untuk memberi efek positif pada pubIik.

Di mana dunia maya harus menampilkan gambar, video prestatif, inspiratif dan narasi-narasi edukatif.

"Faktanya konten dunia maya penuh hal negatif. Gerakan siswa mengguyur dunia maya dengan aktivitas positif adalah tepat," katanya.

Dengan kegiatan Rantang Siswa juga, menurut Dudung, dapat menumbuhkan budaya di masyarakat yang saat ini mulai punah.

Mengingat berdasarkan pandangan dia, yang tampak saat ini yaitu nilai-nilai individualisme, tak peduli, apatis, cuek, masa bodoh dan menjadi kaum rebahan.

Sehingga anak didik diedukasi dalam program Rantang Siswa untuk peduli dan ikut melestarikan budaya leluhur berbagi rantang di bulan suci Ramadhan yang mulai menghilang.

"Setidaknya pengalaman Rantang Siswa menjadi bagian dari pembentukan karakter siswa dalam berbagi dan melestarikan budaya positif," pungkasnya. ***

Editor: Muhammad Sadili

Sumber: Rilis

Tags

Terkini

Terpopuler