POTENSIBISNIS - Ustaz Maaher At-Thuwailibi atau Soni Ernata ditangkap polisui pada Kamis, 3 Desember 2020.
Bareskrim Polri menangkap Ustaz Maaher di salah satu rumahnya di Bogor.
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono, sudah mebenarkan adanya penangkapan pada Ustaz Maaher.
Baca Juga: 24 Orang Positif Covid-19 Susul Anies Baswedan dan Riza Patria, Habib Rizieq Termasuk?
"Memang benar tadi pagi jam 4 subuh tim dari Bareskrim Polri terutama dari siber, telah melakukan penangkapan terhadap seseorang di daerah Bogor," kata Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono di Jakarta, Kamis 3 Desember 2020.
Ustaz Maaher ditangkap atas laporan Husin Shahab dalam kasus ujaran kebencian terhadap Habib Luthfi Bin Ali Bin Yahya.
Husin Shahab yang merupakan mantan caleg dari partai merah PSI, diketahui kerap mengkritik sekolompok orang yang dinilainya radikal.
"Yang bersangkutan dilaporkan oleh salah satu pelapor (Husin Shahab) yang merasa terhina. Jadi untuk teknisnya secara detail setelah kami mendapatkan laporan lengkap ya," jelasnya.
Ustaz Maher saat ini telah berada di Bareskrim Polri dengan status sebagai tersangka.
"Kalau ditangkap berarti sudah jadi tersangka. Sekarang iya sudah datang nanti kan ada haknya tersangka. Misalnya istirahat dulu setelah siap ada lawyernya kita periksa semuanya," jelasnya.
Ini awal masalahnya
Ustaz Maaher At-Thuwailibi harus berurusan dengan polisi lantaran "menyenggol" Habib Luthfi Bin Ali Bin Yahya di sosial media twitter @ustadzmaaher_.
Gara-gara itu, dia dilaporkan oleh seseorang yang merasa tersakiti oleh tingkah laku Ustaz Maaher yang menghina Habib Luthfi.
Laporan itu terdaftar dalam nomor laporan LP/B/0649/XI/2020/BARESKRIM pada tanggal 16 November 2020. Laporan itu dilaporkan oleh seseorang bernama Husin Shahab.
"Alhamdulillah sudah melaporkan secara resmi Maheer At-Thuwailibi atau yang nama aslinya Soni Eranata. Ke Bareskrim Polri dengan dugaan tindak pidana penghinaan, pencemaran nama baik, serta ujaran kebencian melalui ITE," kata Kuasa Hukum Husin Shahab, Muanas Alaidid dalam keterangannya pada Selasa, 17 Desember 2020.
Diketahuinya, penghinaan yang dilakukan Ustaz Maaher At-Thuwailibi bukan yang pertama.
Terlapor kata dia, telah berulang kali diduga melakukan penghinaan kepada tokoh agama.
"Dugaan penghinaan yang dilakukan Maheer bukan hanya yang pertama, dia juga pernah melakukan penghinaan kepada pihak kepolisian. Dia juga pernah melakukan penghinaan terhadap Kyai Maruf, Kyai Said, dan ulama lain," ungkapnya.
Dalam kasus ini, Ustaz Maher dianggap telah melanggar pasal pencemaran nama baik melalui media elektronik dan/atau hatespeech Pasal 27 ayat (3) Jo Pasal 45 Ayat (3) dan atau Pasal 28 ayat (2) Jo Pasal 45 Ayat (2) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
Cuitan dan Klarifikasi Ustadz Maaher di Twitter
Sebelum terjadi penangkapan, Ustadz Maaher sebenarnya sudah melakukan klarifikasi.
Awalnya, dari screenshot yang tersebar luas akun Ust Maaher At-Thuwailibi Official tampak mengunggah foto Habib Luthfi dan memberikan keterangan berbunyi:
"Iya tambah cantik pakai jilbab. Kayak kyai nya banser ini ya," tulisnya melalui akun twitter @ustadzmaaher_.
Postingan belakangan sudah dihapus oleh akun tersebut beberapa saat setelah mendapat kecaman dari warganet.
Ustadz Maaher pun kemudian memberikan klarifikasinya seperti ini:
"Saya menghormati Habib Luthfi, sebagai Dzurriyah Nabi, soal foto yang digoreng cebong adalah foto lama untuk menyudutkan saya, itu sudah lama. Tak ada penghinaan di sana, dan itu bukan Twit saya, tetapi balasan saya terhadap komen seorang pecinta Habib Luthfi di kolom komentar. Bedakan antara twit dengan balasan terhadap komentar," kata Maheer melalui akun Twitternya.
Dia pun mengungkap alasan di balik itu.
"Ada akun pecinta Habib Luthfi yang menghina saya pakai sorban di kepala dengan mengatakan pakai jilbab, maka saya katakan, Habib Luthfi idola dia, juga mengenakan sorban sama seperti saya. Jahatnya, komen dia dulu yang menghina saya tidak di screen shot, Salam," kata Maheer.***