Cara Menteri Luhut Kikis Anggapan Bisnis Indonesia Pro Tiongkok, 'Pepet' AS hingga Jepang

25 November 2020, 18:37 WIB
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan /instagram.com/luhut.pandjaitan/

POTENSIBISNIS - Setelah Menteri Pertahanan RI, Prabowo berkunung ke Amerika Serikat, kini giliran Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bertandang ke AS.

Dalam kunjungan ke AS, Luhut membawa sejumlah agenda, di antaranya rencana kerja sama vaksin Cocid-19, teknologi pertahanan, hingga upaya memperoleh modal Rp 10,5 triliun untuk Indonesia.

Dalam kesempatan itu, Luhut pun sempat berfoto bersama Presiden Donald Trump di akhir-akhir masa kepemimpinannya.

Baca Juga: Fakta Terbaru Kasus Millen Cyrus, Ashanty Sempat Syok hingga Permohonan Rehabilitasi

Setealahnya, Luhut pun sempat bertemu dengan Wakil Presiden AS, Mike Pence.

AS tampaknya dan menyebut pemerintah Indonesia dalam melanjutkan kerja sama di bidang kesehatan.

Pada webinar IGOV Expo Universitas Indonesia, Rabu, 25 November 2020, Luhut mengatakan, Indonesia menawarkan industri farmasi yang tidak lagi menghasilkan untung, agar mendapat tempat di Indonesia.

Baca Juga: Jadwal Liga Champions: Inter vs Real Madrid, Olympiakos vs Man City Live Streaming SCTV Malam Ini

"Waktu ketemu Pence saya juga kedepankan, industri farmasi mereka yang tidak lagi bisa beruntung di Amerika atau ditaruh di tempat lain, yang bermasalah buat mereka, relokasi saja ke Indonesia," katanya seperti dikutip dari Antara.

Dengan permintaan tersebut, maka tahun depan diharapkan sudah ada relokasi industri farmasi AS ke Indonesia.

Saat ini banyak industri farmasi tersebar di India, sehingga negara itu menjadi satu di antara pasar utama farmasi dunia.

Baca Juga: Penampakan Sosok Hitam, Turun dari Lereng Gunung Merapi

"Kita tahun depan akan ada relokasi pharmaceutical industry yang selama ini tidak ada di kita, yang banyak di India, itu akan ada di Indonesia," ujarnya.

Pemerintah Indonesia dikatakan Luhut, membangun keseimbangan hubungan dengan banyak negara.

Ia sendiri mengaku terus berupaya membangun hubungan baik dengan AS sejak lebih dari dua tahun lalu sebagaimana arahan Presiden Jokowi.

Satu di antara buah keberhasilan hubungan baik Indonesia dan AS yakni diperpanjangnya fasilitas GSP.

"Ya kelihatan sekarang buahnya," katanya.

Dengan jalinan kerja sama dengan AS, kata Luhut hal itu menepis anggapan bahwa pemerintah Indonesia hanya terus mendekat pada China.

Pasalnya, Indonesia juga membangun hubungan baik dengan kubu lain termasuk AS dan Jepang, hingga Uni Emirat Arab (UEA).

"Jadi jangan dipikir kita hanya hubungan dengan Tiongkok. Ya Tiongkok kita jalankan, Amerika kita jalankan, Jepang kita jalankan, Abu Dhabi kita jalankan. Itu adalah amanat konstitusi, kita bekerja dengan mana saja," kata Luhut menegaskan.***

Editor: Awang Dody Kardeli

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler