POTENSIBISNIS - Desa wisata di Bilebante dan Sembalun saat ini terus ditingkatkan kapasitasnya dalam menjalankan usaha secara inklusif.
Hal ini ditunjukan dari berbagai keterlibatan anggota masyarakat desa yang berujung peningkatan pendapatan dan peluang kerja bagi masyarakat desa.
Diharapkan dengan terjun langsung semua yang memiliki kepentingan bisa menjadi jalan meningkatnya kawasan wisata tersebut.
Baca Juga: Hari Pahlawan Nasional 10 November 2020: Berikut Panduan dan Tatacara Melaksanakan Peringatannya
Penerapan model bisnis inklusif, yakni melibatkan masyarakat, pemerintah dan pihak swasta bisa memberi harapan baru pada sektor pariwisata Indonesia.
Dengan solidnya penggarapan diharapkan bisa bertahan di tengah pandemi COVID-19 yang melanda dunia.
Proyek inovasi dan investasi Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan yang inklusif (ISED) pada pelaku usaha kecil dan menengah di dua desa ini sudah digarap sejak Juli 2017.
Dan kini Bilebante dan Sembalun, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) bisa menjadi salah satu contohnya.
Baca Juga: Intip Bisnis Jessica Iskandar yang Bikin Sang Artis Tajir