POTENSI BISNIS - Agama Islam mendorong umatnya memiliki harta yang memadai atau kaya. Tapi, berkecukupan harta bukan untuk dinikmati sendri.
Sebab, Islam memerintahkan untuk memperhatikan keluarga (ahli waris) yang akan ditinggalkan agar mereka tidak hidup miskin hingga menadahkan tangannya pada manusia.
Rasulullah saw bersabda, “Sesunggunya, engkau tinggalkan ahli warismu dalam keadaan kaya (cukup) lebih baik daripada engkau tinggalkan mereka hidup melarat (miskin) yang menadahkan tangan-tangan mereka kepada manusia (meminta-minta).” (HR. Bukhari dan Muslim).
Dari buku Islamic Financial Planning dituliskan, jika Rasulullah SAW pernah bersabda pada sahabatnya, Hakim bin Hizaam.
“Wahai Hakim! Sesungguhnya harta ini indah (dan) manis maka barangsiapa yang mengambilnya dengan jiwa yang baik, niscaya mendapat keberkahan," tulis dalam buku tersebut.
"Dan barangsiapa yang mengambilnya dengan jiwa yang tamak, niscaya tidak mendapat keberkahan, dan ia seperti orang yang makan tetapi tidak pernah kenyang, dan tangan yang di atas (yang memberi) lebih baik dari tangan yang di bawah (yang meminta)," lanjut tulisan tersebut (HR. Bukhari dan Muslim).
Baca Juga: Benarkah Nissa Sabyan Nikah Sirri dengan Ayus? Cek di Sini