Tokoh-tokoh Wanita dan Peran Bung Karno di Balik Lahirnya Hari Ibu Nasional

- 22 Desember 2020, 16:00 WIB
Ilustrasi wanita pekerja keras.
Ilustrasi wanita pekerja keras. /Pixabay/keulefm/

Dari hasil kumpulan tersebut maka terbentuklah Kongres Perempuan yang kini dikenal sebagai Kongres Wanita Indonesia (kowani).

Sebenarnya kalau melihat kembali sejarah banyak pejuang-pejuang wanita seperti Cut Mutia, R.A. Kartini, Cut Nyak Dien, Dewi Sartika, Walanda Maramis Nyai Ahmad Dahlan, Rangkayo Said dan lain-lain yang secara tidak langsung merintis organisasi tersebut.

Penetapan Hari Ibu pada tanggal 22 Desember sendiri diputuskan dalam Kongres Perempuan Indonesia III pada tahun 1938.

Sedangkan puncak kemeriahan peringatan Hari Ibu adalah pada peringatan yang ke 25 di tahun 1953.

Tak kurang dari 85 kota di Indonesia mulai dari Meulaboh sampai Ternate merayakan peringatan Hari Ibu secara meriah.

Presiden Soekarno telah menetapkan tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu melalui Dekrit Presiden No. 316 tahun 1959.

Peringatan Hari Ibu di Indonesia saat ini lebih kepada ungkapan rasa sayang dan terima kasih kepada para ibu, memuji keibuan para ibu.

Meskipun secara maknawi peringatan hari ibu saat ini kurang sejalan dengan makna kegiatan perempuan yang dilakukan pada masa perjuangan dahulu.

Tapi itulah kenyataan yang ada, tergantung bagaimana kita menyikapinya.***

 

Halaman:

Editor: Awang Dody Kardeli


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah