12 November Selain Hari Ayah ada Hari Kesehatan: Berikut Daftar Peristiwa dan Peringatan Bersejarah

12 November 2020, 10:14 WIB
Hari Kesehatan Nasional 2020 /kemkes.go.id/

POTENSIBISNIS - Peristiwa 12 November berbagai kejadian penting dan peringatan bersejarah tentunya akan melekat pada tanggal tersebut.

Untuk mengingat kembali peristiwa apa saja yang terjadi pada 12 November itu, dan ada hari peringatan apa saja?.

Oleh karena itu, PotensiBisnis.com telah merangkum dari berbagai sumber agar kembali menjadi ingatan, pada 12 November ini terdapat peristiwa penting dunia dan maupun dalam negeri, berikut daftarnya.

Baca Juga: Italia Pesta Gol ke Gawang Estonia, Jerman Menang Susah Payah Lawan Ceko

1. Tabrakan Pesawat di Langit India

Sebuah kecelakaan tragis yang melibatkan dua pesawa komersial terjadi di langit Charkhi Dadri, Haryana, India.

Kecelakaan pesawat tersebut terjadi pada 12 November 1996, dan merupakan yang terburuk dalam dunia penerbangan karena bertabrakan di udara.

Atas insiden tersebut, yang melibatkan Arabian Airlines dengan penerbangan 763 rute Delhi Inda menuju Dhahran Arab Saudi dengan Air Khazakhstan penerbangan 1907 rute Shymkent Kazakhstan menuju Delhi.

Baca Juga: Skema Timnas Finlandia Jatuhkan Prancis, Catat Sejarah Kemenangan Perdana

Perlu diketahu sebanyak 349 orang tewas dalam kecelakaan dua pesawat tersebut.

2. Trotsky Dikeluarkan dari Parta Komunis

Bernama lengkap Leon Trotsky yang merupakan revolusioner Rusia pada 12 November 1027 dikeluarkan oleh Josef Stalin dari Parta Komunis, setelah adanya pertentangan ideolgi di tubuh partai tersebut.

Kedua tokoh tersebut memiliki peran besar dalam Partai Komunis Rusia. Semula Partai Komunis Rusia ini dipimpin oleh Vladimir Lenin.

Setelah Lenin meninggal dunia, terjadi pertentangan ideologi antara Leon Trotsky dengan Josef Stalin.

Baca Juga: Hujan Gol di Lisbon, Timnas Portugal Terlalu Perkasa untuk Andorra

Trotsky menginginkan adanya revolusi permanen dan intervensi nasional dari Partai Komunis. Kala itu, Partai Komunis Rusia telah menjelma menjadi Komitern (Komunis Internasional).

Namun Stalin dan Trotsky berbeda pandangan. Stalin lebih menganjurkan adanya sosialisme di satu negara dan menekankan pelaksanaan industrialisme.

Hingga akhir Trotsky dipecat Partai Komunis dan diasingkan dari Uni Soviet pada 1930, sehingga membuat Stalin dan para pendukungnya penguasai penuh Partai Komunis.

3. Terjadinya Insiden Dili Timor Timur

Insiden Dili‎ atau yang lebih dikenal pembantaian Santa Cruz terjadi pada 12 November 1991. Insiden Dili sendiri merupakan penembakan terhadap demonstran di Timor Timur yang menawaskan lebih dari 250 orang.

Awalnya para pemuda dan mahasiswa menggelar aksi protes terhadap Pemerintah Indonesia terkait tewasnya Sebastiao Gomes yang dikabarkan ditembak oleh tentara.

Gomes merupakan aktivis pro-kemerdekaan Timor Timur yang ‎memprotes pembatalan kedatangan anggota Parlemen Portugal.

Protes terkait tewasnya Sebastiao Gomes dilaksanakan di tempat pemakaman Gomes. Para demonstran kemudian dikabarkan ditembaki oleh pasukan Indonesia saat proses pemakaman Gomes.

Berdasarkan catatan, ada lebih dari 271 orang tewas dalam peristiwa tersebut, 382 terluka, dan 250 orang hilang.

4. Jenderal Soedirman Terpilih Jadi Panglima

Jenderal Besar Soedirman pada 12 November 1945 terpilih menjadi panglima pertama Tentara Keamanan Rakyat (TKR).

Ia menghabiskan masa jabatan sebagai panglima tentara di bawah pimpinan Presiden Soekarno selama lima tahun.

Soedirman pernah mendirikan divisi lokal Badan Keamanan Rakyat. Kemudian, pasukan BKR dijadikan oleh panglima sementara Oerip Soemohardjo bagian dari Divisi V, Soedirman bertanggung jawab atas bagian tersebut.

Soedirman sendiri sebelumnya sudah lebih dulu bergabung dengan tentara Pembela Tana Air (PETA) pada 1944. Di PETA, Soedirman dipercaya menjabat sebagai komandan batalion daerah Banyumas.

5. Peringatan Hari Ayah

Setiap tanggal 12 November, Indonesia memperingati Hari Ayah Nasional, namun secara internasional, Hari Ayah dirayakan di tanggal yang berbeda di setiap negara.

Di Kanada, Inggris Raya, dan Amerika Serikat dirayakan pada Minggu ketiga bulan Juni. Di Jerman, Hari Ayah diperingati 40 hari setelah Paskah, sedangkan Australia dan Selandia Baru merayakannya pada hari pertama bulan September.

Rusia melanjutkan tradisi Soviet dalam merayakan 'Man’s Day' pada Defender of the Fatherland Day yang jatuh pada 23 Februari.

Sejarah Hari Ayah di Indonesia Menurut Sumenepkab.go.id, Perkumpulan Putra Ibu Pertiwi (PPIP) mendeklarasikan Hari Ayah Nasional bertepatan dengan Hari Kesehatan Nasional, pada Minggu 12 November 2006.

Deklarasi Hari Ayah ini digelar di Pendapi Gede Balaikota Solo yang dihadiri ratusan orang dari berbagai kelompok masyarakat.

Deklarasi serupa juga digelar pada saat yang sama oleh beberapa anggota PPIP lainnya di Maumere, Flores, Nusa Tenggara Timur.

Menurut Ketua PPIP Gress Raja, gagasan dideklarasikannya Hari Bapak karena bapak sebagai bagian dari keluarga juga memegang peran sangat penting dalam pembentukan karakter keluarga.

Sebelum pembacaan deklarasi Hari Bapak, beberapa pemenang Sayembara Nasional Menulis Surat untuk Ayah membacakan surat mereka.

Ada 100 surat yang dipilih panitia independen untuk kemudian dibukukan dengan judul Kenangan Buat Ayah, 100 Surat Anak Nusantara.

Isi surat sangat beragam, mulai dari pujian, rasa membutuhkan, hingga nada kritis mempertanyakan fungsi bapak sebagai kepala keluarga yang tidak berjalan baik.

Usai deklarasi dilakukan acara sungkeman kepada bapak yang membuat banyak hadirin menitikkan air mata.

Wakil Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo yang mewakili Pemkot Solo mengatakan, dengan adanya Hari Ayah diharapkan dapat mengingatkan peran utama para ayah serta mencegahnya melakukan sepak terjang yang tidak sesuai dengan norma masyarakat.

Tujuannya untuk mengirimkan piagam deklarasi Hari Ayah dan buku Kenangan Buat Ayah kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono serta bupati di empat penjuru Indonesia, yakni di Sabang, Merauke, Sangir Talaud, dan Pulau Rote.

6. Hari Kesehatan Nasional

Pada 12 November juga diperingati sebagai Hari Kesehatan Nasional. Dikutip dari Kemenkes.go.id, Tema Hari Kesehatan Nasional 2020 yakni 'Satukan Tekad Menuju Indonesia Sehat'.

Tema ini mengandung arti sebagai upaya bagaimana membangun masyarakat yang produktif dan aman COVID-19 di era adaptasi kebiasaan baru atau new normal.

Selain itu, Kemenkes juga membuat sub tema 'Jaga Diri, Keluarga dan Masyarakat, Selamatkan Bangsa dari Pandemi COVID-19'.

"Saya mengimbau kepada seluruh masyarakat dan tenaga kesehatan, agar selalu disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah keterpaparan COVID-19. Sekuat apapun upaya pemerintah tidak akan cukup apabila tidak didukung oleh masyarakat dengan mematuhi protokol kesehatan," kata Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.

Sejarah peringatan Hari Kesehatan Nasional di Indonesia berawal saat malaria menjadi penyakit yang banyak diderita warga Indonesia tahun 1950-an.

Malaria yang menyerang warga Indonesia ini menyebabkan ratusan ribu jiwa terenggut.
Untuk mencegah penyakit mematikan ini, tahun 1959 dibentuklah Dinas Pembasmian

Malaria yang pada bulan Januari 1963 berubah namanya menjadi Komando Operasi Pemberantasan Malaria (KOPEM).

Pembasmian malaria dilakukan dengan menggunakan insektisida Dichloro Diphenyl Trichloroethane (DDT) yang disemprotkan secara massal ke rumah-rumah di seluruh Jawa, Bali, dan Lampung.

Penyemprotan secara simbolis dilakukan oleh presiden Sukarno pada tanggal 12 November 1959 di Desa Kalasan, Yogyakarta. Selanjutnya, kegiatan penyemprotan DDT juga dibarengi dengan kegiatan pendidikan kesehatan atau penyuluhan kepada masyarakat.

Pada 1964, lebih kurang 63 juta penduduk telah mendapat perlindungan dari penyakit malaria.

Keberhasilan itu membuat 12 November 1964 diperingati sebagai Hari Kesehatan Nasional (HKN) pertama. Hal inilah yang menjadi titik awal kebersamaan seluruh komponen bangsa dalam pembangunan kesehatan di Indonesia.***

Editor: Pipin L Hakim

Tags

Terkini

Terpopuler