POTENSI BISNIS - Dalam satu kajian majelis, ulama besar asal Cirebon, Buya Yahya menjawab dengan penjelasan sangat tegas dan jelas mengenai dosa anak.
Dalam pertanyaan tersebut, seorang jamaah bertanya pada Buya Yahya apakah dosa anak anak baligh bahkan sudah menikah, apakah ditanggung orangtuanya?
Menjawab pertanyaan yang diunggah di akun Instagram @buyayahya_albahjah, Buya Yahya dalam menjawab sangat jelas.
Buya Yahya menjawab, pada dasarnya kalau anak sudah baligh atau dewasa, maka dosa-dosa pribadi ditanggung sendiri.
Akan tetapi, orangtua akan ikut mendapat andil dosa tersebut jika ikut didalamnya.
"Cuma dosa itu akan kena orang tua jika orang tuanya termasuk Ikut andil," kata Buya Yahya menjelaskan seperti dikutip potensibisnis.com dari akun Instagram @buyayahya_albahjah pada Selasa, 19 Juli 2022.
Lantas, dalam hal tersebut, Buya Yahya menjelaskan pentingnya orangtua mengajarkan kebaikan pada sejak sedini mungkin.
Baca Juga: Walau Seisi Dunia Dihuni Orang Tidak Baik, Aa Gym Ungkap Hal yang Harud Silakukan
Nilai-nilai ajaran tersebut akan menjadi jalan bagi anak dalam menentukan langkahnya ketika dewasa kelak.
Namun, jika orangtuanya sama sekali tidak mengajarkan kebaikan, nilai-nilai yang baik maka ketika anak itu dewasa dan berbuat kesalahan berbuah dosa, maka orangtua akan ikut menanggung dosa tersebut.
"Dalam dosa tersebut misalnya, orangtuanya tidak mengajar yang baik. Orangtuanya misal, ngajar yang kejahatan," katanya.
Jika sang anak kelak dewasa berbuat hal kesalahan berujung dosa yang didalamnya bagian dari pola pendidikan yang salah, maka dosanya akan terus mengalir pada si ayah meski sudah meninggal dunia.
"Sang anak berbuat salah tersebut ternyata buah dari pendidikan sang ayah. Maka, biarpun Ayah yang sudah meninggal, akan terus mengalir dosa-dosa itu," ucap Buya Yahya menjelaskan.
Dengan demikian, maka menjadi kewajiban orangtua memupuk kebaikan, mengajarkan hal yang berlandaskan pada agama sejak anak masih kecil.
"Jadi pada dasarnya, dosa pribadi saya, bukan dosa anda. Jika anda punya andil dalam saya berbuat dosa, maka anda ikut," ucap Buya Yahya.
"Maka dari itu yang benar dalam mendidik anak semacam ini untuk keselamatan kita. semoga anak kita juga Allah SWT," kata Buya Yahya.***