"Jangan sampai menyalahkan madunya," tegas dr. Zaidul Akbar.
Zaidul Akbar mengisahkan, jika ada seseorang yang mendatangi Nabi dan mengatakan bahwa saudaranya sakit perut.
Kemudian Nabi menyuruhnya saudara orang yang mengunjunginya itu untuk meminum madu.
Namun, setelah beberapa kali minum, tapi tetap saja sakit perut dan tidak ada perubahan sama sekali.
Nabi pun mengatakan bahwa perut saudaramu itu yang berdusta.
"Di situ ada pesan bahwa bukan madu yang salah," kata dr. Zaidul Akbar.
Artinya ketika tubuh pasien diabetes telah mengkonsumsi madu, tapi penyakit diabetesnya tak kunjung sembuh, maka harus berkonsultasi kembali dengan dokter.
Wallahu alam bissawab.***