Kalimat tersebut mengartikan bahwa saat sahur harus ada sesuatu yang mesti kita konsumsi.
Zaidul Akbar melanjutkan, baik itu makan maupun minum sebagai konsep umum bagi yang akan menjalankan puasa.
"Supaya itu seperti isyarat atau sinyal ke tubuh kita bahwa itu makanan yang tererakhirnya kita," kata Zaidul Akbar.
Jika kita menganggap bahwa hal tersebut merupakan makanan terakhir, maka tubuh tidak akan mengeluarkan asam klorida.
Diketahui, asam klorida merupakan satu di antara asam yang akan mencerna makanan.
Karena sudah tidak ada lagi makanan yang masuk, lantaran itu merupakan makanan terakhir bagi kita.
Sehingga lambungnya berada dalam kondisi dorman, hal tersebut Zaidul Akbar katakan mengikuti pola Nabi SAW.
Kedua, Zaidul Akbar membahas terkait bagaimana cara Nabi SAW sahur sebelum melaksanakan puasa.
"Kita tahu Rasulullah SAW saat sahur beliau mengkonsumsi ruthab itu kurma basah," tutur Zaidul Akbar.