Ekspresi Rendy langsung kaget, begitupun dengan Aldebaran.
Akhirnya, Aldebaran langsung menanyakan apakah Marsha tahu siapa sebenarnya pemilik dari PT Pratama itu.
Marsha menjawab jika pemilik perusahaan itu adalah Sherly. Aldebaran dan Rendy kemudian pasang muka kecewa ke Marsha.
Marsha lantas bingung kenapa ekspresi dari Rendy dan Aldebaran sangat aneh, sehingga ia menanyakan kenapa mereka pasang muka yang seolah tidak setuju?
Alebaran terpaksa menjelaskan jika pemilik perusahaan itu adalah Mario, orang yang hendak meledakan pondok pelita dengan mengirimkan bom saat ulang tahun Aldebaran yang dimana Marsha ikut hadir di dalamnya.
Marsha kaget dan malu sampai ke ubun-ubun atas keputusan yang telah ia sampaikan kepada Aldebaran untuk keluar dari perusahaanya.
Marsha memberikan penjelasan jika ia sebelumnya tidak tahu soal pemilik PT Pratama Multidaya itu adalah Mario.
Aldebaran paham dan sangat marah kepada Mario karena berusaha membajak karyawan berharganya.