Nino hanya terdiam seorang diri di lorong rumah sakit. Suster pun datang dan membangunkan Nino dari lamunannya.
Nino bersedih ternyata hal itu hanya lamunannya semata.
Mama Karina datang menghampiri Nino. Ia melarang Nino untuk keluar dari ruangannya.
Nino mengutarakan perasaannya. Ia sangat ingin bertemu dengan Reyna. Nino rindu berat ke putri kandungnya itu.
Bahkan Nino melamun seandainya Reyna dan Keisya berada di sana, maka ia akan sangat senang melihat kedua putrinya itu bermain bersama.
Mama Karina pun berinisiatif untuk menghubungi Mama Rosa dan meminta izin agar memperbolehkan Reyna menjenguk Nino ke rumah sakit.
Mama Rosa bilang kalau hal itu bukan wewenang dirinya melainkan wewenang Andin.
Andin pun bilang kepada Mama Karina kalau ia tak bisa memaksa Reyna datang ke rumah sakit guna menjenguk Nino.