Karena kehidupannya yang pedih itu, tubuh Aldebaran seperti tidak terurus.
Jenggot, kumis dan rrambutnya terus memanjang karena tidak mampu membawar tukang cukur.
Bahkan badannya juga sangat dekit karena untuk mandi pun ia sulit karena toilet umum berbayar.
Singkat cerita, Aldebaran akhirnya sampai di Pondok Pelita, rumah yang ia impikan selama 2 tahun menjalani hidup sebatang kara.
Sesampainya di Pondok Pelita, dengan baju lusuh dan badan dekil serta rambut dan jenggot yang tak terurus, Uya malah mengusirnya.
Suami Andin terus mengaku kalau dirinya Aldebaran, tapi Uya, Boim dan Putra tidak mempercayainya.
Apalagi saat itu suara Aldebaran sangat lemah karena kehausan.
Tak lama kedian, Andin datang karena akan pergi ke kantornya.
Melihat ada pria dekil di depan rumahnya, Andin mengahampiri dulu, apalagi saat itu Uya terus mengusirnya.
Saat itu juga, Aldebaran memanggi Andin dengan suara yang semakin melemah.